Ozy V. Alandika
Ozy V. Alandika Guru

Seorang Guru. Ingin menebar kebaikan kepada seluruh alam. Singgah ke: Gurupenyemangat.com

Selanjutnya

Tutup

RAMADAN Pilihan

Berbuka Puasa dengan "Paket Komplit" dari Pohon Aren

17 April 2021   23:07 Diperbarui: 17 April 2021   23:53 2002
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Berbuka Puasa dengan "Paket Komplit" dari Pohon Aren
Pedekate dengan Pohon Aren. Dokumentasi Pribadi

Dirimu mau berbuka puasa dengan menu apa hari ini?

Terkadang, bingung juga ya menentukan menu apa yang cocok di mata, di hati, dan di lidah. Benar, semua menu berbuka puasa itu lezat, tapi terkadang kita butuh momentum khusus agar kesegarannya berasa dua kali lipat.

Apakah harus berbuka dengan yang mewah-mewah? O, tidak begitu. Jangan sampai deh penyakit lapar mata bakal lebih cepat membuat dompet kita bersarangkan jaring laba-laba.

Ketika sore tiba, biasanya banyak dari kita yang keliling ke pasar seraya mendatangi warung yang menjaja takjil.

Kadang kita mampir ke takjil R, lalu pindah lagi ke takjil i, pindah lagi ke takjil N, ke takjil D, syahdan ke takjil U. Kebanyakan berkeliling daripada belinya. Hahaha

Maka dari itu, aku sendiri bersama keluarga tak mau repot. Kebetulan kami punya kebun aren sehingga kami manfaatkan saja apa-apa yang ada di pohon tersebut.

Terang saja, pohon penghasil kolang-kaling ini menyediakan paket komplit mulai dari air nila, gula aren, umbut, hingga kolang-kaling itu sendiri.

Meski begitu, kali ini aku bakal fokus ke air nira dan kolang-kaling. Air nira terutama, manfaatnya sungguh banyak dan mampu menyehatkan tubuh. Katakanlah seperti melancarkan pencernaan, menghangatkan badan, hingga membersihkan paru-paru.

Air nira yang baru saja diambil dari sadapan bunga aren sungguh menyegarkan. Apa lagi kalau kita tambahkan es batu sebagai menu minuman berbuka puasa.

Segarnya makin membuncah, belum lagi dengan paduan rasa dominan manis dan minimum asam. Lengkap, deh. Tapi, mengonsumsi air nira jangan terlampau banyak, sih. Secukupnya saja. Hehehe

Selain itu, aku pula menyiapkan kolak kolang-kaling plus cincau. Kali ini aku menggunakan gula semut aren agar lebih mudah dalam mengira-ngira takaran manisnya kolak.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun