Ozy V. Alandika
Ozy V. Alandika Guru

Seorang Guru. Ingin menebar kebaikan kepada seluruh alam. Singgah ke: Gurupenyemangat.com

Selanjutnya

Tutup

RAMADAN Pilihan

Dua Alasan Utama Mengapa Berbuka Puasa Lebih Nikmat daripada Makan Sore Biasa

24 April 2021   06:05 Diperbarui: 25 April 2021   06:14 5283
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dua Alasan Utama Mengapa Berbuka Puasa Lebih Nikmat daripada Makan Sore Biasa
Mengapa Berbuka Puasa Lebih Nikmat daripada Makan Sore Biasa. Foto: Diolah dari Canva

Berbuka puasa adalah kemenangan bagi mereka yang berusaha sepenuh hati mengusir segenap khayalan tentang makan, minum, juga hawa nafsu.

Barangkali menepis khalayan tentang makan dan minum itu mudah, sedangkan tentang hawa nafsu itu sulit. Sebenarnya tidak juga, kok.

Tidak sedikit orang yang ngomel-ngomel sejak jam 5 sore dan ia terlupa dengan omelan tersebut gara-gara berbuka puasa. Itulah nikmat yang sesungguhnya bisa kita latih secara berpola dan terstruktur jikalau benar-benar serius merengkuh takwa.

Kedua, Kita Telah Memberikan Penghargaan yang Tinggi terhadap Makanan dan Minuman

Dari Sahal bin Sa'ad ra, katanya, Rasulullah saw bersabda: "Berbahagialah selalu orang-orang yang menyegerakan berbuka". (Shahih Muslim)

Bulan Ramadan itu adalah bulan mulia dan bahagia. Buktinya? Rasul sendiri yang berkalam bahwa orang-orang yang menyegerakan berbuka adalah mereka yang juga bersegera dalam menjemput kebahagiaan.

Pola ini sederhana dan bakal terus berulang setiap kali kita berbuka, bahwa selalu ada kebahagiaan sejak tegukan dan gigitan nikmat yang masuk melewati kerongkongan kita.

Tapi, bukankah pada waktu makan sore kita juga begitu?

Iya, tapi sungguh! Kebahagiaan yang didapat dan dirasakan jadi beda. Lihat saja berapa banyak orang yang merengut walaupun sedang makan bersama keluarga, bersama rekan kerja, atau bahkan bersama si dia yang tercinta. Ada banyak, bukan?

Padahal terkadang makanan dan minuman yang hinggap ke mulut mereka adalah makanan dan minuman mahal, tapi sayang, mahalnya tak bernilai ketika tiada rasa bahagia.

Sedangkan saat kita berbuka puasa, bahagia itu selalu muncul dan terus bertumbuh. Mengapa hal ini bisa terjadi? Jikalau kita merenungi, ternyata alasannya bisa kita tebak, yaitu:

Ketika berbuka puasa baik sendirian maupun bersama kita akan memberikan penghargaan yang tinggi dari makan dan minum yang diberikan Allah, yang selama tidak berpuasa kurang dihargai.

Gegara hal itulah berbukanya orang berpuasa lebih lezat bin nikmat daripada berbukanya orang yang tidak puasa.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun