Penulis Buku Serial "Wonderful Family", Peraih Penghargaan "Kompasianer Favorit 2014"; Peraih Pin Emas Pegiat Ketahanan Keluarga 2019" dari Gubernur DIY Sri Sultan HB X, Konsultan Keluarga di Jogja Family Center" (JFC). Instagram @cahyadi_takariawan. Fanspage : https://www.facebook.com/cahyadi.takariawan/
Apakah Harus Begadang Semalam Suntuk untuk Menunggu Lailatul Qadar?
Hal apakah yang paling ditunggu pada sepuluh hari terakhir bulan Ramadan? Tentu saja, hadirnya Lailatul Qadar atau malam kemuliaan.
"Malam kemuliaan itu lebih baik dari seribu bulan" (QS. Al Qadar: 3).
Imam An Nakha'i mengatakan, "Amalan pada Lailatul Qadar lebih baik dari amalan pada 1.000 bulan".
Apa yang bisa kita lakukan untuk menghidupkan malam kemuliaan? Apakah harus berjaga atau begadang semalam suntuk tanpa tidur, untuk mendapatkan Lailatul Qadar? Ternyata tidak.
Melaksanakan shalat berjamaah pada malam Lailatul Qadar, sudah tercatat sebagai menghidupkan Lailatul Qadar. Berikut beberapa alternatif amalan untuk berburu Lailatul Qadar.
Pertama, melaksanakan shalat berjamaah pada malam tersebut. Sebagaimana dinukil oleh Imam Asy-Syafi'i dalam kitab Al-Umm,
"Menghidupkan Lailatul Qadar bisa dengan melaksanakan shalat Isya' berjamaah dan bertekad untuk melaksanakan shalat Shubuh secara berjamaah."
Imam Syafi'i dalam qaul qadim (pendapat lama) menyatakan,
"Barangsiapa yang menghadiri shalat 'Isya' dan shalat Shubuh pada malam Lailatul Qadar, maka ia telah mengambil bagian dari malam tersebut."
Dikatakan oleh Imam Malik dalam Al-Muwatha', bahwa Ibnul Musayyib menyatakan,