Sungkowo
Sungkowo Guru

Sejak kecil dalam didikan keluarga guru, jadilah saya guru. Dan ternyata, guru sebuah profesi yang indah karena setiap hari selalu berjumpa dengan bunga-bunga bangsa yang bergairah mekar. Bersama seorang istri, dikaruniai dua putri cantik-cantik.

Selanjutnya

Tutup

RAMADAN Artikel Utama

Ramadan, Momen yang Tepat bagi Sekolah untuk Menghidupi Toleransi

28 Maret 2023   15:15 Diperbarui: 30 Maret 2023   08:40 1404
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ramadan, Momen yang Tepat bagi Sekolah untuk Menghidupi Toleransi
Ilustrasi: Banner ucapan selamat menunaikan ibadah puasa dipajang di sebuah sekolah swasta di Kudus, Jawa Tengah, 27/3/2023. (Dokumentasi pribadi)

Ikhtiar ini dapat diraih ketika sekolah memastikan bahwa banner ucapan selamat tersebut tidak difungsikan (hanya) sebatas dipajang di atas pintu gerbang sekolah. Kemudian dibiarkan begitu saja selama bulan Ramadan.

Murid dan orangtua/wali murid harus diberi pemahaman secara benar adanya pemasangan banner ucapan selamat tersebut. Sekalipun mungkin sudah ada sebagian orangtua/wali murid yang mengetahui maksudnya.

Hanya, bukan mustahil pengetahuannya belum menyentuh pada substansinya. Karena, sangat mungkin orangtua/wali murid tidak menganggap banner ucapan selamat tersebut sebagai sesuatu yang penting.

Sebab, diakui atau tidak, kepentingan orangtua/wali murid pergi ke sekolah umumnya hanya untuk mengantar dan menjemput anaknya. Hanya sebatas itu.

Saya meyakini bahwa adanya banner ucapan selamat, yang sekalipun terpampang lebar dan mudah dilihat, kurang menjadi perhatian mereka.

Kalau gambaran orangtua/wali murid saja seperti itu, sudah pasti murid jauh lebih buruk. Artinya, mereka tidak memikirkan (sama sekali) banner ucapan selamat tersebut. Sebab, tujuan mereka pergi ke sekolah memang untuk belajar.

[Jangan-jangan malah ada orangtua/wali murid dan murid yang tidak mengetahui sama sekali bahwa sekolah memajang banner ucapan selamat bagi saudara-saudara yang menjalankan ibadah puasa. Jika ada, ini pasti fenomena yang memprihatinkan.]

Sebaiknya begini sekolah

Karenanya, semoga sekolah tidak menyia-nyiakan keberadaan banner ucapan selamat itu. Sejak awal pemajangannya, sekolah tentu sudah memiliki harapan mulia.

Dan, harapan mulia itu harus dimengerti oleh orangtua/wali murid dan murid. Mereka tidak sekadar mengetahui bahwa di sekolah ada banner ucapan selamat bagi pemeluk agama lain.

Kalau sekadar itu maka bisa dipastikan bahwa manfaat pemajangan banner ucapan selamat belum maksimal. Karena orangtua/wali murid dan murid belum merasa bahwa mereka ada di dalamnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun