Sungkowo
Sungkowo Guru

Sejak kecil dalam didikan keluarga guru, jadilah saya guru. Dan ternyata, guru sebuah profesi yang indah karena setiap hari selalu berjumpa dengan bunga-bunga bangsa yang bergairah mekar. Bersama seorang istri, dikaruniai dua putri cantik-cantik.

Selanjutnya

Tutup

TRADISI Pilihan

Kenangan Masa Kecil: Menabung Kayu Bakar Menjelang Ramadan

2 April 2023   23:24 Diperbarui: 2 April 2023   23:46 1036
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kenangan Masa Kecil: Menabung Kayu Bakar Menjelang Ramadan
Ilustrasi: Anak memanggul seikat kayu bakar, diambil dari tekno.tempo.co

Itu sebabnya, setiap pulang sekolah, anak-anak pada masa itu berburu kayu bakar. Aktivitas itu lebih sering dilakukan secara bersama. Sekalipun sampai di lokasi berburu, kami mencari sendiri-sendiri.

Kalau yang laki-laki biasanya memikul atau memanggul. Sementara yang wanita, mengendong. Bisa kayu kering, bisa juga kayu basah.

Kalau kayu basah berarti harus melalui proses penjemuran terlebih dahulu sebelum digunakan untuk memasak.

Oleh karena itu, anak-anak, juga orangtua kami (terutama ibu kami) lebih menyukai kayu yang kering karena siap pakai.

Itu kesibukan anak-anak sepulang sekolah, selain ada yang sebagian dari mereka juga menggembalakan kambing atau sapi.

Saya termasuk yang kelompok ini. Selain berburu kayu bakar, juga menjadi sang gembala kambing.

Bagi keluarga tertentu, terutama yang beragama Islam, di kampung kami, rutinitas mencari kayu bakar berhenti ketika memasuki Ramadan. Sehingga sebelum memasuki Ramadan harus menabung kayu bakar.

Keluarga istri saya, yang merupakan keluarga Bhineka Tunggal Ika, ada yang Islam dan Kristen, juga melakukan hal serupa. Menabung kayu bakar menjelang Ramadan.

Ini sudah menjadi kebiasaan. Turun-temurun, waktu itu. Kayu bakar kering memiliki tempat khusus yang disusun rapi dan diusahakan tidak menempel di tanah untuk menghindari ganasnya rayap dan juga tidak kehujanan.

Diupayakan tabungan kayu bakar cukup untuk kebutuhan selama Ramadan. Karena selama Ramadan, seperti yang diakui oleh istri saya, tidak ada lagi aktivitas berburu kayu.

Berburu kayu waktu itu memang memakan energi. Sebab, kami menempuh perjalanan yang kadang jauh dari lokasi tempat tinggal kami.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun