Oktavianus Daluamang Payong
Oktavianus Daluamang Payong Dosen

Menulis adalah merawat ingatan

Selanjutnya

Tutup

RAMADAN Pilihan

Nalar Sosial: Berelasi Baik dengan Tetangga Maka Rumah Pun Aman Ditinggal Mudik

3 April 2024   14:46 Diperbarui: 3 April 2024   14:49 467
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Nalar Sosial:  Berelasi Baik dengan Tetangga Maka Rumah Pun Aman Ditinggal Mudik
Sumber : Kompas.com

Selama masa libur Lebaran tahun ini, diperkirakan banyak rumah kosong yang ditinggal mudik buruh atau pekerja ke daerah asalnya. 

Musim mudik Lebaran adalah waktu yang ditunggu-tunggu oleh banyak orang untuk berkumpul dengan keluarga dan merayakan bersama. Namun, bagi mereka yang memiliki rumah, meninggalkan rumah selama perjalanan mudik bisa menjadi sumber kekhawatiran tentang keamanan properti mereka. 

Di samping  beberapa cara yang dilakukan agar rumah aman ditinggal saat lebaran, ada salah satu nalar yang barangkali menjadi salah satu alternatif merasa aman meninggalkan rumah di saat liburan. 

Nalar Sosial

Membangun komunikasi dan mengeratkan hubungan baik dengan tetangga merupakan salah satu bentuk nalar sosial. "Nalar sosial" adalah istilah yang merujuk pada kemampuan seseorang untuk memahami dan berinteraksi dengan masyarakat secara efektif. Ini mencakup kemampuan untuk membaca situasi sosial, memahami norma-norma sosial, mengenali ekspresi emosi orang lain, serta berkomunikasi dan berinteraksi dengan baik dalam berbagai konteks sosial. 

Kemampuan nalar sosial ini sangat penting dalam kehidupan sehari-hari, terutama dalam hal-hal seperti membangun hubungan interpersonal yang sehat, bekerja dalam tim, dan berkomunikasi secara efektif. Orang dengan tingkat nalar sosial yang tinggi cenderung lebih mudah beradaptasi dengan lingkungan sosial yang beragam dan mampu menyesuaikan diri dengan berbagai situasi interpersonal. 

Salah satu bentuk nalar sosial yang paling sederhana adalah adanya keterikatan sosial antara tetangga rumah. Memang tidak bayak pula keluarga yang memilih untuk menjadi keluarga yang benar-benar tertutup, tetapi lebih banyak juga keluarga yang terbuka membangun relasi sosial bersama. Sekedar saling tegur sapa juga sudah termasuk sikap manusiawi yang mengandung nalar sosial.

Penting untuk membangun hubungan yang baik dengan tetangga. Komunikasi yang terbuka dan kerja sama antara tetangga dapat menjadi pertahanan pertama dalam mencegah tindakan kriminal. Dengan memberi tahu tetangga tentang rencana perjalanan Anda dan saling mengawasi rumah satu sama lain, kita dapat membentuk jaringan keamanan yang efektif di lingkungan tempat tinggal.

Apabila aktivitas ini sering dilakukan maka akan ada keterikatan secara sosial antara tetangga rumah. Dengan demikian ketika salah satu dari pemilik rumah bepergian maka tanpa disadari sudah ada kontol sosial dari tetangga tersebut untuk saling menjaga. 

Nalar sosial paling sederhana adalah berhubungan baik dengan tetangga rumah. Meskipun tidak ada ikatan kekeluargaan tetapi antara tetangga saling memahami dan melengkapi satu sama lain maka dijamin relasi ini membawa dampak positif.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun