Sutrisno Penadebu
Sutrisno Penadebu Penulis

Sutrisno dengan nama pena Penadebu, ASN di Babulu kabupaten Penajam Paser Utara. Menulis di beberapa media baik cetak maupun online telah menerbitkan beberapa jurnal, prosiding, dan beberapa buku. Kini menjadi pengurus organisasi profesi. Menjadi instruktur lokal dalam kegiatan menulis dan guru inti. Sutrisno dapat dihubungi di: 1. HP/Wa : 081253791594 2. Facebook : Sutrisno babulu 3. Email : sutrisnok809@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

RAMADAN

Ma, Terima Kasih Sudah Masakin Sahur

12 Maret 2024   04:50 Diperbarui: 12 Maret 2024   04:59 869
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ma, Terima Kasih Sudah Masakin Sahur
Sayur-Dokpri

Ma, Terima Kasih Sudah Masakin Saur
Oleh: Penadebu

Hari ini, di rumah kecil sederhana, Mama Aini bersiap-siap untuk memasak saur bulan Ramadan yang penuh berkah. Uang di tangan sebesar Rp25.000,-. Hati Mama Aini dipenuhi rasa syukur dan kebahagiaan karena keluarganya dapat bersama-sama menjalankan ibadah puasa.

Sebagai ibu rumah tangga yang tangguh, Mama Aini berpikir keras bagaimana membuat saur mereka Istimewa, meskipun keterbatasan dana. Dengan uang tersebut, dia memutuskan untuk membeli tempe dan kacang panjang sebagai bahan utama saur keluarganya. Meskipun sederhana, Mama Aini tahu bahwa keikhlasan dan rasa syukur adalah kunci utama dalam menyambut bulan suci ini.

Dengan hati penuh kasih, Mama Aini memasak tempe dan kacang panjang dengan berbagai rempah-rempah yang ada di dapur kecil mereka. Bau harum masakan yang menggoda pun mulai menyebar di seantero rumah, memberikan atmosfer Ramadan yang hangat dan bersahaja.

Nasi-Dokpri
Nasi-Dokpri

Saat saur tiba, Mama Aini memasukkan hidangan sederhana tersebut ke dalam piring-piring kecil, meratakan nasi di empat piring agar cukup untuk semua anggota keluarga. Dalam keheningan sejenak, keluarga kecil itu bersama-sama mengucapkan doa syukur atas hidangan yang telah disiapkan.

"Ma, terima kasih sudah masakin saur pertama ini. Meski sederhana, rasanya istimewa karena kita bisa bersama-sama," ucap Syifa, anak sulung Mama Aini, sambil menatap ibunya dengan penuh rasa syukur.

Mama Aini tersenyum bahagia melihat kebahagiaan di wajah anak-anak dan suaminya. Meski berada dalam keterbatasan, keluarga kecil ini merasakan kekayaan yang sesungguhnya. Mereka merasakan kekayaan dalam kebersamaan dan rasa syukur.

Bulan Ramadan berlalu dengan berkah dan kehangatan di rumah Mama Aini. Meskipun hanya dengan uang 25 ribu rupiah, mereka berhasil menjalankan ibadah puasa dengan penuh rasa syukur atas rezeki yang Allah berikan.

Keluarga Mama Aini mempunyai target untuk Ramadan tahun 2024 adalah:

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun