Apa yang ditulis akan abadi, apa yang akan dihafal akan terlepas, ilmu adalah buruan, pengikatnya adalah tulisan, ikatlah dengan kuat buruan mu itu. (KBC-01)
Sarung, Identitas Muslim Indonesia
Pakai sarung, Indonesia binget gitu lho, selain jadi identitas bagi muslim nusantara, mereka yang memakainya merasakan nyaman dan membikin rasa percaya diri, karena ada perubahan sikap bagi siapapun yang pakai sarung.
Apalagi kalau ada dipakai saat kerja kantor seperti halnya di Kabupaten Pekalongan, diminta ASN menggunakan baju muslim dan sarungan batik, sehingga mencerikan dan sebagai ajang promosi batik pekalongan sebagai icon daerahnya sekaligus membangkitkan ekonomi lokal.
Sarung selain mudah belinya, juga harganya terjangkau, rata-rata orang muslim di almarinya menyimpan antara 3-5 sarung, terkadang juga lebih. Apalagi kalau sudah jelang lebaran, THR saja pakai sarung. Sebut saja aziz, dirinya kalau sudah di rumah lebih nyaman pakai sarung daripada celana panjang.
Sarung yang banyak dimiliki rata-rata di bawah Rp 150rb, soalnya kalau pakai kelas BHS atau samarinda harganya lumayan mahal, walaupun ikutnya sarung berkelas.
Bagi santri memakai sarung ibarat kebutuhan primer, rusak dikit aja minta di ganti, asal betah saja, orangtua akan membelikannya, apalagi sarung sebagai akan dipakai untuk sholat, dan mengaji. Santri salaf ya cirinya pakai sarung.
Pernah suatu cerita, teman saya seumur-umur baru pakai celana, pada saat mau ikut pelatihan pembimbing manasik haji profesional, karena pertemuan harus pakai seragam khusus dan bercelana, maka apa boleh buat, parakyai harus beli celana hitam baru, sepatu baru, dan sepatu olahraga baru, training baru. Tapi saat saya tanya kenapa senang pakai sarung, karena kepenak mas, jadi rasane plong, kakinya bisa bebas dan saat duduk juga bisa sambil sila.
Identitas sarung dipakai bagi siaapun yang memperinhati hari santri nasional, sehingga orang yang pakai sarung akan merasakan perbedaan disaat hari santri tersebut. Sarung putri juga sudah banyak, bagi mereka yang ngaji khafidz quran ya suka pakai sarung. Bagi santri putra akan semakin percaya diri kalau pakai sarung.
Ustad ngaji ya pakai sarung, ustad yang ngaji masih pakai celana panjang, berarti ustad yang sudah modern. Jangan malu pakai sarung karena sarung ciri khas muslim Indonesia.