bahrul ulum
bahrul ulum Freelancer

Apa yang ditulis akan abadi, apa yang akan dihafal akan terlepas, ilmu adalah buruan, pengikatnya adalah tulisan, ikatlah dengan kuat buruan mu itu. (KBC-01)

Selanjutnya

Tutup

RAMADAN Pilihan

Harkitnas: Kaum Muda Bangkitlah "Tanggap Covid-19" Pekikkan "NKRI Harga Mati"

20 Mei 2020   10:53 Diperbarui: 20 Mei 2020   11:03 397
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Harkitnas: Kaum Muda Bangkitlah "Tanggap Covid-19" Pekikkan "NKRI Harga Mati"
Dok https://dunieusaha.com/

Kaum Muda sebagai tonggak Pergerakan organisasi, sebuah momentum penting pada hari ini dengan ditetapkan sebagai hari kebangkitan nasional (harkitnas), sebuah momen penting yang  harus dijadikan wujud untuk mengisi kemerdekaan di negeri ini dengan karya nyata dan berbakti untuk negeri.

Tercatat bahwa sebuah perjuangan kemerdekaan pertama yang ada di Indonesia yaitu Budi Utomo (Boedi Utomo) pada tahun 1908, yang digagas oleh Dr. Wahidin Sudirohusodo menjadi awal dari perjuangan bangsa Indonesia yang dilakukan oleh para Kaum terpelajar, dan lewat Budi Utomo inilah wujud untuk mempersatukan bangsa agar bisa melawan penjajahan, dan menjadi semangat yang kuat bersama-sama.

Negara Indonesia itu sudah menjadi negara yang besar, dan sangat luas, dengan penduduk yang beragam suku dan bahasa, tapi mereka memiliki tekat yang sama, yaitu bangkit untuk negeri Indonesia menjadi negara yang maju, masyarakat yang sejahtera, bila ada generasi yang tidak sekolah, maka kita harus berusaha dengan otak, tenaga dan semangat perjuangan untuk mengembalikan mereka ke jenjang pendidikan, agar beruntung nasib mereka.

Saat ada Anak Tidak Sekolah sebagai penerus bangsa, maka pemuda harus menyuarakan betapa pentingnya Pemerintah dan Elemen masyarakat di daerah untuk bangkit, dengan cara tidak meninggalkan generasi yang lemah, wujudnya kembalikan anak-anak ke sekolah agar memperoleh pendidikan yang layak. 

Seorang pemuda jangan menyebarkan berita hoak, jadikan goresan pena anda untuk membangkitkan semangat generasi penerus bangsa, masih banyak anak punk, anak tidak beruntung karena mengalami disabilitas dan anak stunting ataupun anak yang kekurangan gizi, maka suarakan dan buat sebuah gerakan yang nyata anda, dengan menyuarakan memberantas kebodohan, atasi kemiskinan, berantas korupsi, berdayakan masyarakat kaum marginal, itu bagian dari melawan penjajahan secara nyata, karena kebangkitan sesungguhnya berarti memerdekakakn diri sendiri dari perilaku memecah bangsa Indonesia. Semangat Bangkit seperti itulah perjuangan yang perlu lahir dari diri kita. Mari kita bangkit dari kemiskinan, kebodohan dan hilangkan perpecahan antara sesama anak bangsa.

Jadilah pemuda Indonesia yang tangguh dan bertekad kuat! Saatnya bangkit, terus maju, membawa berkah dan manfaat bersama bagi bangsa dan negara.

Janganlah melihat ke masa depan dengan mata buta! Masa yang lampau adalah berguna sekali untuk menjadi kaca bengala dari pada masa yang akan datang Harkitnas.

Sebentar lagi lebaran tiba, tinggal menghitung hari saja, kita masuk ke permohonan maaf lahir dan batin, semua tetap harus mematuhi aturan pemerintah dengan pandemi covid-19, biasanya ada upacara para pemuda di harkitnas, dananya ke refusing covid-19, akhirnya upacara ditiadakan, tapi tidak mengurangi makna, apabila kita juga selalu mematuhi aturan pemerintah dengan covid-19 ini, yaitu memakai masker saat keluar rumah, social distancing, physical distancing, CTPS pakai deterjen dengan air mengalir, dan selalu belajar dan mau berbagi karya termasuk menulis kompasiana bagian dari membangun bangsa yang bermanfaat lewat gerakan literasi. Semoga generasi kita selalu berikhitar kebaikan untuk kemajuan bangsa dengan melatih skill, menerapkan ilmu ke masyarakat.

Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun