Wisata Sejarah Masjid Tertua di Gorontalo
Ramadan udah mau pamit nih... jalan-jalan dulu yuk sebelum itu. Wisata sejarah juga boleh. Nahh untuk tantangan samber thr Kompasiana hari aku mau ambil tema wisata sejarah, dengan salah satu masjid tertua di Gorontalo. Masjid Hunto Sultan Amay.
Jadi masjid ini dibangun oleh Raja Sultan Amay tahun 1495 Masehi sebagai syarat mahar pernikahannya dengan seorang putri raja bernama Boki Autango, anak dari Raja Palasa beragama muslim di Provinsi Sulawesi Tengah. Pun masjid ini dibangun juga bertujuan sebagai tempat untuk menyiarkan agama Islam di bumi Hulondalo.
Raja Sultan Amay membangun masjid kemudian diberi nama Hunto berasal dari kata Ilohuntungo yang berarti 'basis atau pusat perkumpulan dan penyebaran Islam'.
Pada saat itu, Sultan Amay mendapatkan tiga syarat dari Raja Palasa, syarat yang pertama Sultan Amay harus memeluk agama islam, kedua, seluruh pengikut Sultan Amay juga harus memeluk Agama Islam dan syarat terakhir, Sultan Amay harus mendirikan masjid di Gorontalo.
Lebih 5 abad berdiri, Masjid Hunto mengalami renovasi berkali kali. Keindahan masjid tertua di Gorontalo berukuran 12 x 12 meter ini, diukir berbagai ornamen bergaya turki dan india yang berlafazkan asma allah.
Selain itu didalamnya banyak peninggalan-peninggalan sejarah, terutama makam Sultan Amay, Raja Hulontalangi atau Raja Gorontalo bersama para prajuritnya yang bisa ditemui di belakang masjid.
Juga keberadaan bedug kecil dari kulit randu, mimbar khotib berumur ratusan tahun, serta keberadaan sumur tua sebagai tempat pengambilan air wudhu, menjadi saksi sejarah berdirinya masjid pertama di Gorontalo tersebut.
Setiap hari masjid ini tampak dikunjungi oleh jamaah dan wisatawan. Mereka bisa menikmati panorama dan kisah-kisah lama yang dituturkan oleh warga.
Kini Masjid Hunto Sultan Amay menjadi simbol pusat dakwah bagi umat muslim di Gorontalo, sekaligus memiliki kisah masa lalu yang selalu dirawat melalui kisah orang-orang terdahulu hinga terus ditularkan dari generasi ke generasi.
Masjid ini sudah ditetapkan sebagai cagar budaya situs sejarah oleh pemerintah. Alhamdulillah sejak dibangunnya masjid ini sampai dengan sekarang masih terjaga dengan baik.