Cerita Tarawih Ramadan 2024 | Malam 27
Shallallah ala muhammad
Shallallah alaihi wasallam
Alhamdulillah, Ramadan sudah tinggal beberapa hari lagi. Maksimalkan setiap malamnya untuk meraih ridha dan ampunan-Nya. Hidupkan ibadah malam dengan begitu khusyuk penuh pengharapan.
Aku akan bercerita lagi untuk melanjutkan cerita hingga hari terakhir. Cerita yang menandakan tantangan bercerita lainnya juga akan segera berakhir. Cerita yang selalu menemani malam dingin dengan segala doa doa keras dilangitkan. Cerita dengan kenangan yang terus saja membekas di memori. Cerita Tarawih.
Shalat Tarawih di masjid perum seperti biasa, dengan bilalnya ka Akbar. Imam shalat kali ini, ust Jamil papanya si Aizul. Jamaahnya selain diseleksi oleh kesibukan juga diseleksi oleh alam, berhubung semalam hujan dari siang, maka jamaahnya jadi tambah sedikit, sudah muat semua di dalam masjid yang padahal mushala. Temponya agak cepat dari biasanya. Mungkin biar orang yang punya rencana jalan jalan keliling malam Tumbilotohe terlaksana, biar hujan hujanan.
Semalam sudah malam pasang lampu, Tumbilotohe, tradisi khas Gorontalo di akhir bulan Ramadan. Yang belum tahu, bisa baca tulisan tulisan aku sebelumnya. Namun sayangnya hujan, tapi kulihat story nya orang orang pada jalan juga mereka, gak takut masuk dingin apa, aku aja pulang balik kamar mandi seharian kemarin.
Kuucapin selamat perpulangan juga kepada santri santri, adik adikku yang menyebalkan tapi aku sayang. Semoga menikmati jatah liburannya. Kalau aku main ke rumah kalian pas lebaran, jangan ditanyain kapan nikah lagi ya, kan kemarin waktu di pondok udah direcoki juga sama kalian.
Sehabis subuh tadi, ternyata masih ada juga rembulan di shyam namun sisa tipis keburu ditelan fajar.
Sekian cerita kali ini. Semoga pembaca budiman masih sempat juga untuk mengunjungi halaman tulisan cerita aku. Salam sehat selalu.
Terima kasih untuk seratus ribu views dan seratus followers nya. Selamat untuk Dinda Shafiyah!