Pende Lengo
Pende Lengo Mahasiswa

Gadis Gingsul Gorontalo

Selanjutnya

Tutup

RAMADAN

Cerita Tarawih Ramadan 2024 | Malam 27

7 April 2024   14:34 Diperbarui: 7 April 2024   14:49 300
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerita Tarawih Ramadan 2024 | Malam 27
Potret pemandangan tadi subuh. Dokpri

 

Shallallah ala muhammad
Shallallah alaihi wasallam

Alhamdulillah, Ramadan sudah tinggal beberapa hari lagi. Maksimalkan setiap malamnya untuk meraih ridha dan ampunan-Nya. Hidupkan ibadah malam dengan begitu khusyuk penuh pengharapan.

Aku akan bercerita lagi untuk melanjutkan cerita hingga hari terakhir. Cerita yang menandakan tantangan bercerita lainnya juga akan segera berakhir. Cerita yang selalu menemani malam dingin dengan segala doa doa keras dilangitkan. Cerita dengan kenangan yang terus saja membekas di memori. Cerita Tarawih.

Shalat Tarawih di masjid perum seperti biasa, dengan bilalnya ka Akbar. Imam shalat kali ini, ust Jamil papanya si Aizul. Jamaahnya selain diseleksi oleh kesibukan juga diseleksi oleh alam, berhubung semalam hujan dari siang, maka jamaahnya jadi tambah sedikit, sudah muat semua di dalam masjid yang padahal mushala. Temponya agak cepat dari biasanya. Mungkin biar orang yang punya rencana jalan jalan keliling malam Tumbilotohe terlaksana, biar hujan hujanan.

Semalam sudah malam pasang lampu, Tumbilotohe, tradisi khas Gorontalo di akhir bulan Ramadan. Yang belum tahu, bisa baca tulisan tulisan aku sebelumnya. Namun sayangnya hujan, tapi kulihat story nya orang orang pada jalan juga mereka, gak takut masuk dingin apa, aku aja pulang balik kamar mandi seharian kemarin.

Kuucapin selamat perpulangan juga kepada santri santri, adik adikku yang menyebalkan tapi aku sayang. Semoga menikmati jatah liburannya. Kalau aku main ke rumah kalian pas lebaran, jangan ditanyain kapan nikah lagi ya, kan kemarin waktu di pondok udah direcoki juga sama kalian.

Sehabis subuh tadi, ternyata masih ada juga rembulan di shyam namun sisa tipis keburu ditelan fajar.

Sekian cerita kali ini. Semoga pembaca budiman masih sempat juga untuk mengunjungi halaman tulisan cerita aku. Salam sehat selalu.

Terima kasih untuk seratus ribu views dan seratus followers nya. Selamat untuk Dinda Shafiyah!

Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun