Pende Lengo
Pende Lengo Mahasiswa

Gadis Gingsul Gorontalo

Selanjutnya

Tutup

RAMADAN

Resep Lebaran Warisan Keluarga Sekaligus Budaya

7 April 2024   21:34 Diperbarui: 7 April 2024   22:16 323
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Resep Lebaran Warisan Keluarga Sekaligus Budaya
Resep lebaran warisan keluarga. Dokpri edit Canva 

 

Persiapan lebaran semakin matang ini, gimana progresnya, sudah selesai belum? Apa pun nanti hari selanjutnya, jangan pernah lewatkan untuk memaksimalkan ibadah malam di bulan Ramadan yang kini tinggal menghitung hari ini.

Berhubung tema Ramadan bercerita kali ini edisi hari kedua puluh delapan adalah resep lebaran warisan keluarga. Maka selesai sudah persiapan untuk lebarannya karena mencakup dengan isi perut.

Oke sebelum masuk lebih jauh lagi, sebenarnya resep resep masakan untuk makanan lebaran mengandung unsur hampir sama satu dengan lainnya hanya saja kita telah menyugesti terkait selera lidah sejak dini. Maka muncul lah istilah resep warisan keluarga padahal hanya beda beda tipis dengan keluarga lainnya.

Kali ini akan mengangkat makanan lebaran kuliner tradisional warisan yang patut dijaga. Burasa dan Ilabulo.

Burasa

Dilansir dari Wikipedia. Burasa adalah salah satu makanan khas masyarakat Sulawesi Selatan. Panganan ini dikenal juga dengan nama Buras. Bentuknya mirip dengan lontong namun agak pipih dan dimasak dengan cara tersendiri.

Burasa menjadi hidangan yang cukup favorit di masyarakat keturunan suku Bugis. Apalagi ketika perayaan hari raya Idulfitri.

Sebagai daerah yang juga banyak keturunan suku Bugis nya, ketika tiba hari lebaran, di Gorontalo juga sangat mudah didapatkan hidangan burasa ini.

Dengan bentuknya yang pipih mirip dengan lontong, dibungkus menggunakan daun pisang, dan dimasak dengan santan menjadi nasi yang lembek, kehadirannya sangat dinantikan dalam setiap momen penting, termasuk saat hari lebaran.

Bahan utama burasa yakni adalah beras yang dimasak dengan santan hingga menjadi nasi yang lembek. Kemudian, nasi akan dibungkus dengan daun pisang dan diikat dengan tali rafia hingga menumpuk menjadi dua sampai empat. Setelah itu, burasa tinggal dikukus hingga matang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun