Penerbit Imtiyaz
Penerbit Imtiyaz Penulis

Saya akan post tulisan tulisan Saya Kunjungi juga web Penerbit Imtiyaz http://www.penerbitimtiyaz.com/

Selanjutnya

Tutup

RAMADAN

"Kok Bensinmu Bau Amis, Jal?"

11 Juni 2018   19:10 Diperbarui: 11 Juni 2018   19:21 754
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
"Kok Bensinmu Bau Amis, Jal?"
Tebar Hikmah Ramadan. Sumber ilustrasi: PAXELS

Bisa jadi orang yang rambutnya kusut, berdebu, punya dua pakaian lusuh, dan pintu-pintu tertutup baginya, namun jika dia berdoa kepada Allah, Dia pasti mengabulkannya.

Lantas bagaimana dengan hamba-Nya yang ibadahnya masih amburadul dan saat beribadah pikirannya ngelantur ke sana ke mari, dan belum merasakan nikmatnya beribadah, seperti kita, eh saya, ini? Kalau menempuh jalan manusia-manusia spesial seperti orang-orang di atas, tampaknya malah pontang-panting kewalahan.

ditulis oleh Rijal Mumazziq Z Posted by Penerbit imtiyaz,http://penerbitimtiyaz.com/ Penerbit Buku Buku Islam.

Tapi, tidak apa apa, minimal dengan rajutan cerita di atas kita bisa mematut diri di hadapan keegoan kita, bahwa kita tidak ada apa apanya di banding mereka dalam hal apapun. Rasanya, nggak pantas koar koar ke sana kemari dan mendaku diri sebagai "Pengikut Rasulullah" sedangkan menapakjejak "para pewaris Nabi" seperti hamba-hambaNya di atas dengan berbagai lelakunya, kita, eh saya, masih merasa berat.

Bagaimana, sahabat Jarjit, adakah solusi yang tepat agar bisa berhati-hati seperti manusia manusia keren di atas?

Wallahu A'lam Bisshawab

Dinukil dari status saya, Rijal Mumazziq Z taun 2015 silam, kisah ini ditulis ulang  disertai syarahnya di Buku saya yang berjudul Kiai Kantong Bolong

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun