Lebih sering mengisi kanal fiksi | People Empowerment Activist | Phlegmatis-Damai| twitter: @picalg | picalg.blogspot.com | planet-fiksi.blogspot.com
Antisipasi Penyakit yang Biasa Terjadi pada Perjalanan Mudik
Tinggal hitungan hari kita sudah sampai di pengujung bulan Ramadan. Atmosfer hari raya mulai terasa dan topik tentang mudik mulai mendominasi pemberitaan. Ya, perjalanan mudik guna merayakan Lebaran bersama sanak keluarga di kampung halaman sudah jadi budaya tahunan masyarakat kita.
Walaupun harus menempuh perjalanan jauh berjam-jam lamanya, budaya ini tetap dilakoni karena bisa merayakan hari raya bersama keluarga itu tidak ternilai harganya.
Untuk pembaca yang sedang bersiap-siap mudik, terutama yang akan melakukan perjalanan jauh, jangan lupa mempersiapkan segala sesuatunya dengan baik. Persiapan ini mulai dari persiapan non teknis seperti mengatur jadwal, rute perjalanan sampai memastikan kondisi kendaraan yang akan digunakan jika membawa kendaraan sendiri.
Yang tidak kalah penting adalah mempersiapkan stamina. Dalam perjalanan jauh daya tahan tubuh cenderung menurun. Akibatnya ada saja masalah kesehatan yang bisa terjadi selama perjalanan tersebut. Beberapa penyakit yang kerap menghampiri pemudik antara lain:
Maag. Kondisi tubuh yang kurang prima dan jadwal makan yang terganggu bisa berpengaruh ke tingkat asam lambung sehingga penyakit maag pun muncul. Penyakit ini juga kemungkinan besar terjadi pada mereka yang memang memiliki riwayat penyakit maag sebelumnya.
Diare. Dalam perjalanan panjang, kita biasanya singgah mengisi perut di tengah perjalanan. Makanan-makanan atau camilan yang disajikan rumah makan atau warung yang jadi persinggahan bisa jadi sumber penyakit jika tidak dijaga kebersihannya. Saat kuman pemicu penyakit masuk ke sistem pencernaan, tubuh bereaksi dan diare pun terjadi.
Flu. Kondisi cuaca yang kurang bersahabat, debu dan polusi sepanjang jalan bisa memicu terjadinya flu, apalagi jika kondisi tubuh memang sedang kurang fit. Gejalanya antara lain sakit kepala, hidung tersumbat, lemas dan gejala-gejala lainnya yang sudah pasti akan mengganggu kelancaran perjalanan kita.
Mabuk Perjalanan. Mabuk perjalanan (motion sickness) biasanya dipicu oleh sinyal yang diterima otak dari mata dan tubuh yang kurang sinkron. Sinyal yang diterima dari mata mengisyaratkan kita bergerak, tapi kenyataannya tubuh tetap diam.
Ketidaksinkronan ini memicu otak mengirim sinyal-sinyal yang direaksikan tubuh menjadi perasaan mual, keringat dingin, pusing dan seterusnya. Mabuk perjalanan pun terjadi. Kemungkinan terjadinya meningkat, jika tubuh juga sedang kurang fit.
Nah, ada beberapa kiat yang bisa kita lakukan untuk mengantisipasi terjadinya beberapa penyakit di atas.