Saepiudin Syarif
Saepiudin Syarif Freelancer

Menulis dan membaca

Selanjutnya

Tutup

RAMADAN Pilihan

Buka Puasa Bermodal Buah Lokal

11 Mei 2020   10:39 Diperbarui: 11 Mei 2020   10:48 233
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Buka Puasa Bermodal Buah Lokal
Foto: dokumen pribadi

Berbuka puasa disunahkan dengan yang manis sebagai peningkat gula darah setelah seharian tidak makan dan minum. Sunahnya dengan buah kurma berjumlah ganjil satu, tiga, lima. Kenapa kurma? Karena kurma mengandung gula alami, serat, dan vitamin yang baik untuk tubuh. Lagian memakan kurma lima butir saat berbuka tidak membuat perut kaget seperti melahap gorengan dan semangkuk es buah yang super manis karena tambahan gula rafinasi dan susu kental manis.

Buat orang Indonesia berbuka dengan kurma pun sudah biasa tapi hanya untuk pembatal saja. Selanjutnya biasanya ditambahkan gorengan atau jajanan pasar, buah, dan es yang serba manis seperti es teh manis, es sirop, es buah, atau jus buah. Praktis gula darah akan meningkat drastis yang akhirnya selesai berbuka bikin tubuh jadi lemas apalagi bila dihajar lagi dengan makan berat, di mana nasi adalah karbohidrat yang mempunyai kandungan gula tinggi yang sebenarnya tidak ramah pada perut dan darah.

Oleh karena itu disarankan untuk berbuka dengan mengkonsumsi buah-buahan. Buah apa saja selain durian atau jenis-jenis yang merangsang pembentukan gas di perut. Paling sering dengan membuat es buah bisa berupa es campur, sop buah, atau es teler, tergantung di daerah mana penyebutannya. Potongan buah melon, blewah, kolang kaling, apel, pir, anggur, alpukat, dan kelapa asli atau bisa juga memakai nata de coco yang diberi es batu, air gula, dan susu kental manis. Tidak ada resep pasti, tidak harus menggunakan semua buah secara lengkap. Selain itu bisa juga mengkonsumsi jus buah di mana satu atau dua macam buah yang diblender bersama es.

Makanan berasal dari buah-buahan lainnya yang bisa disajikan adalah manisan buah, salad buah dan asinan buah. Ketiganya pun cocok disajikan sebagai menu berbuka puasa.

Satu lagi menu buah-buahan yang bisa disajikan adalah rujak buah. Menu yang disukai banyak kalangan di hari-hari biasa tapi tidak umum disajikan pada bulan puasa. Tapi sebenarnya tetap bisa dikonsumsi dengan modifikasi karena bahan dasarnya adalah buah-buahan yang sehat dan bermanfaat karena mengandung banyak serat, gula alami, dan vitamin. Selain itu rujak lebih enak menggunakan buah-buahan lokal.

Menu rujak ini bisa memodifikasinya dengan menggunakan buah yang matang sehingga rasanya akan lebih manis dibanding menggunakan buah mengkal selain itu saus gula merahnya tidak menggunakan cabai sehingga tidak pedas dan bisa dikonsumsi anak-anak. Jika menginginkan tetap ada rasa pedas, cabai yang sudah diulek dengan garam bisa dibuat terpisah dari saus gula merah dan yang suka pedas bisa menambahkan sendiri di piring masing-masing.

Akan lebih nikmat jika di dalam saus gula merah ditambahkan kacang mete sangrai sebagai campuran. Sebagian diulek halus bersama gula merah yang akan membuat bumbu rujak gurih legit dan sebagian diulek kasar atau dibiarkan utuh agar tampilan lebih menarik. Dijamin rasa nikmatnya meningkat berlipat-lipat. Paduan manis, gurih, asin dan sedikit pedas serta buah-buahan lokal seperti pepaya, melon, jambu air, nanas, belimbing, bangkuang, mangga, kedondong, salak dan ubi yang segar akan membangkitkan air liur dan semangat lagi setelah seharian berpuasa.

Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun