P Joko Purwanto
P Joko Purwanto Guru

Becoming added value for individual and institute, deeply having awareness of personal branding, being healthy in learning and growth, internal, external perspective in order to reach my vision in life, and increasingly becoming enthusiastic (passion), empathy, creative, innovative, and highly-motivated.

Selanjutnya

Tutup

RAMADAN Artikel Utama

Lima Makna Kemenangan Spiritual Lebaran Kita

8 April 2024   00:38 Diperbarui: 9 April 2024   04:32 1938
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Lima Makna Kemenangan Spiritual Lebaran Kita
Ilustrasi: Silaturahim Lebaran. (Sumber: Shutterstock via kompas.com)

Lebaran juga menjadi waktu yang tepat untuk memperbaiki hubungan yang terputus atau merenggang dengan orang lain. Contoh konkretnya adalah ketika kita menyambut dengan tangan terbuka dan tulus ketika ada orang yang mencoba untuk memperbaiki hubungan dengan kita, meskipun sebelumnya ada kesalahpahaman atau konflik di antara kita. 

Ketika melakukan hal ini, kita mengikuti contoh yang diajarkan oleh Nabi Muhammad SAW yang senantiasa mempererat silaturahim dengan orang lain, bahkan mereka yang pernah berbuat buruk kepada beliau.

Selain itu, Lebaran juga merupakan momen yang sangat tepat untuk menyampaikan permintaan maaf kepada orang lain atas kesalahan atau ketidaksengajaan yang mungkin kita lakukan selama setahun terakhir. 

Contoh konkretnya adalah ketika kita berani mengakui kesalahan kita kepada orang lain, mengungkapkan penyesalan yang tulus, dan berkomitmen untuk tidak mengulangi kesalahan tersebut di masa mendatang. Dengan melakukan hal ini, kita membuka pintu rekonsiliasi dan memperkuat ikatan sosial yang membawa kedamaian dan kebahagiaan bagi kita dan lingkungan sekitar.

5. Kebahagiaan dan Syukur (Farah dan Shukr)

Akhirnya, Lebaran adalah momen kebahagiaan dan syukur bagi umat Islam. Setelah menyelesaikan ibadah puasa dengan baik, umat Islam merayakan kemenangan spiritual mereka dengan sukacita dan rasa syukur kepada Allah SWT. Ini mencerminkan makna filosofis tentang pentingnya bersyukur atas nikmat yang diberikan dan menyebarkan kebahagiaan kepada orang lain di sekitar mereka.

Pemahaman tentang kebahagiaan dan syukur yang terkandung dalam Lebaran mengajarkan kita untuk menghargai setiap nikmat yang diberikan oleh Allah SWT dalam kehidupan sehari-hari. 

Lebaran merupakan momen puncak dari perayaan spiritual setelah menyelesaikan ibadah puasa dengan baik, yang disambut dengan sukacita dan rasa syukur yang mendalam kepada Allah SWT. 

Contoh konkret dari nilai kebahagiaan adalah ketika kita merayakan Lebaran dengan keluarga dan sahabat-sahabat kita, berbagi kebahagiaan, tawa, dan kebersamaan yang penuh berkah. Dalam momen tersebut, kita menyadari betapa besar rahmat dan kasih sayang Allah SWT yang senantiasa melimpahkan berkah kepada kita.

Lebaran juga mengajarkan kita untuk menyebarkan kebahagiaan kepada orang lain di sekitar kita. Contoh konkretnya adalah ketika kita memberikan bantuan kepada mereka yang membutuhkan, mengunjungi orang sakit atau lansia, atau sekadar memberikan senyuman dan ucapan selamat kepada sesama. 

Dengan melakukan hal ini, kita tidak hanya memperluas lingkaran kebahagiaan di sekitar kita, tetapi juga memperkuat ikatan sosial yang mendorong saling mengasihi dan peduli antara sesama manusia.

Lebaran juga merupakan momen yang tepat untuk meningkatkan rasa syukur kita kepada Allah SWT atas segala nikmat yang diberikan-Nya. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun