Aris Sang Pencerah
Aris Sang Pencerah Tenaga Kesehatan

Pencerah Nusantara adalah gerakan sosial berbasis kolaborasi interprofesi untuk meningkatkan layanan kesehatan primer serta menumbuhkan paradigma sehat di masyarakat. Pencerah Nusantara Konawe bertugas di Puskesmas Onembute, Kabupaten Konawe, Sulawesi Tenggara. Anggota Tim Pencerah Nusantara Konawe (2016-2017): 1. dr.Cut Nyak Dian 2. Ns. Istiqomah NK 3. Bd. Charity Hartika 4. Aris Sujoko, SKM 5. Bunga Ramadani, S.I.P. Pencerah Nusantara Konawe dapat dihubungi melalui e-mail : pn4konawe@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

RAMADAN

Semangat Berbagi dari Pelosok Negeri

30 April 2020   15:39 Diperbarui: 30 April 2020   15:44 912
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Semangat Berbagi dari Pelosok Negeri
Kecamatan Onembute dikeliling oleh gunung dan bukit (Source : dok. pribadi)

Kolaborasi lintas batas #MenebarKebaikan

Selain bersama Patriot Ramadhan, kami juga melibatkan semua elemen masyarakat untuk berpartisipasi. Kami mengajak Kepala Puskesmas, Bapak yang menerima kedatangan kami pertama kali disini. 

Beliau kami libatkan sejak ide awal ini dimulai. Awalnya memang ada sedikit perdebatan alot dengan beliau. Mulai dari itu bukan tugas kami, karena kami memang punya tugas cukup banyak di puskesmas. Kami diminta fokus saja disitu. Tapi setelah berdiskusi akhirnya beliau setuju dengan satu usulan tambahan.

                  “Nanti sa minta hasil galang dananya tidak untuk alat sholat saja, tapi juga alat sekolah. Kasihan pale mereka seragamnya lusuh semua”.

                   Iya pak, sahutku.

                 “Dan tolong nanti ko pilih benar-benar pi siapa yang harus dapat bantuan. Jangan salah sasaran, ajak pi bidan desa di semua desa 

                   buat   mendata. Karena mereka orang paling tahu siapa yang benar-benar membutuhkan. Kalau kalian kan masih baru, jadi belum tahu,

                    ujar beliau dengan logat Khas Tolakinya.

                 “Iyee’ pak, nanti sa koordinasikan dengan bidan desa. Tabe (permisi), Sa pergi dulu.” Ujarku permisi sambil menirukan 

                   logat Tolaki  walaupun  masih kental medhognya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun