Prama Ramadani Putranto
Prama Ramadani Putranto Guru

Menebar Kebaikan dan Energi Positif

Selanjutnya

Tutup

RAMADAN Pilihan

Tentang Maaf dan Kemuliaan

20 April 2022   16:50 Diperbarui: 20 April 2022   16:59 741
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tentang Maaf dan Kemuliaan
Ilustrasi Saling Memberi Maaf - Sumber: jeo.kompas.com

"Memang repot jika pernah melukai hati manusia yang pendendam dan keras hati untuk memaafkan."

Ketika melakukan kesalahan kepada orang lain dan tak kunjung untuk meminta maaf sungguh semakin membuat beban pikiran bertambah. Hal ini membuat hati akan terus merasa gelisah. Jika bersegera meminta maaf dan bertemu dengan orang yang pemaaf sungguh lega hati terasa dan akan menjadi sebuah pembelajaran untuk tidak mengulangi kesalahan yang sama. 

Sebaliknya jika berjumpa dengan orang yang pendendam, maka semakin menjadi kegelisahan yang muncul. Namun setidaknya itikad baik untuk mengakui kesalahan dan meminta maaf akan memberikan energi positif ke dalam diri, sebaliknya bagi si pendendam hal ini semkain memupuk munculnya penyakit hati berkepanjangan dan tentunya semakin menyuburkan keangkuhan di dalam diri. 

"Tidaklah sedekah itu mengurangi harta, dan tidaklah Allah menambah bagi seorang hamba dengan pemberian maafnya (kepada saudaranya) kecuali kemuliaan (di dunia dan akhirat), serta tidaklah seseorang merendahkan diri karena Allah kecuali Dia akan meninggikan derajadnya di dunia dan akhirat. - HR. Muslim."

Perkara maaf memaafkan memang bukan perkara sepele. Hal ini berkaitan erat dengan bagaimana tindak tanduk dan tutur kata seseorang dengan sesama. Jika mampu berbuat baik dan bertutur kata baik kepada sesama, serta memberikan kasih sayang hal ini sungguh bernilai ibadah dan akan berbalik kepada diri kita sendiri, semakin subur karakter baik yang tumbuh. 

Perkara berbuat salah kepada manusia memang sungguh rumit nyatanya. Jika Tuhan maha pemaaf, kepada manusia ah sungguhlah berat. Hanya yang memiliki kebesaran jiwa saja dan mengimanin bahwasannya memberi maaf akan mengangkat derajat dan kemuliaan seseorang di hadapan Allah SWT.

Sebuah pembelajaran hidup tentang sebuah ibadah yang bersifat horizontal yakni tentang bagaimana melakukan kontrol diri yang baik agar tidak menyakiti orang lain dan ketika disakiti memiliki kebesaran hati untuk mudah memaafkan dengan penuh keikhlasan. Hal ini merupakan wujud ibadah yang nyata bagaimana dengan kesabaran dan memaafkan Allah tingkatkan derajat dan kemuliaan. (prp)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun