Nuzulul Quran dan Kesadaran Pentingnya Literasi bagi Umat Islam
"Tulislah. Demi Dzat yang jiwaku ada di tangan-Nya. Tidaklah keluar darinya melainkan kebenaran".
Al Quran Memberi petunjuk pentingnya literasi bagi umat Islam
Melalui ayat-ayat Al Quran, yang diawali dengan perintah untuk membaca, Allah memberitahu kita pentingnya literasi. Literasi bukan hanya sekedar baca tulis saja. Literasi adalah bagaimana seorang individu menggunakan potensi yang dimilikinya untuk membaca, menulis, berbicara, menghitung dan memecahkan masalah pada tingkat keahlian yang diperlukan dalam pekerjaan, keluarga dan masyarakat.
"Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, silih bergantinya malam dan siang terdapat tanda-tanda bagi orang yang berakal. (Yaitu) orang-orang yang mengingat Allah, sambil berdiri, duduk atau berbaring, dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi (seraya berkata): 'Ya Tuhan kami, tidaklah engkau menciptakan ini dengan sia-sia. Mahasuci Engkau, peliharalah kami dari siksa neraka'" (QS. Ali Imran :190-191).
Itu dia. Allah memberi petunjuk kita bagaimana ciri orang yang literate, terpelajar. Yakni orang yang berakal yang menggunakan potensinya untuk memahami ayat-ayat Tuhan yang tertulis dalam mushaf Al Quran maupun yang terbentang di alam raya.
Rasulullah sendiri dalam sebuah hadist mengatakan pada sahabat Bilal tentang turunnya ayat tersebut, "Rugilah yang membacanya, tapi tidak menghayati kandungannya." Melalui Al Quran, Allah mengundang manusia untuk menelaah ayat-ayat-Nya, tidak sekedar membacanya begitu saja.
Membaca dan menumbuhkan budaya literasi itu penting, sebagaimana yang sudah disampaikan Allah melalui berbagai petunjuknya dalam Al Quran. Namun yang jadi masalah sekarang adalah, adakah minat baca dalam diri kita? Bila ada, apakah sudah tersedia bahan bacaan yang sesuai? Kalau tersedia, apakah bisa terjangkau oleh saku kita? Bila terjangkau, apakah masih ada waktu bagi kita untuk membacanya?