Himam Miladi
Himam Miladi Penulis

Penulis Konten | warungwisata.com | Email : himammiladi@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

RAMADAN Artikel Utama

Panduan Bersilaturahmi ke Tetangga Saat Lebaran di Tengah Pandemi

23 Mei 2020   23:27 Diperbarui: 24 Mei 2020   05:41 2143
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Panduan Bersilaturahmi ke Tetangga Saat Lebaran di Tengah Pandemi
Bersilaturahmi ke tetangga silahkan saja dengan tetap mematuhi protokol kesehatan (ilustrasi: shutterstocks)

Berikut beberapa etika dan adab bersilaturahmi saat lebaran di tengah pandemi:

1. Hubungi Dulu Sebelum Berkunjung

Nanti pas lebaran, sebelum berkunjung ke rumah seseorang, hubungi dulu orangnya. Tanyakan baik-baik apakah dia bersedia  menerima tamu apa nggak.

Seperti yang dilakukan paman dan bibiku di kampung. Sebelum lebaran tiba, mereka sudah memberitahu sanak saudara dan tetangga sekitar bahwa lebaran kali ini mereka tidak menerima tamu.

Bukan lantaran egois, atau sok peduli corona. Namun ini demi menjaga kesehatan mereka mengingat usia yang sudah sepuh. Selain itu, juga untuk menjaga kesehatan orang lain karena kita tidak pernah tahu siapa saja yang berpotensi menularkan virus corona.

Jadi, kalau tetangga kita mengatakan tidak mau menerima tamu, jangan langsung tersinggung. Hargai keputusan mereka. Mungkin di rumah mereka ada orang tua, balita, atau anggota keluarga dengan riwayat penyakit yang rentan terpapar virus corona.

2. Selalu Patuhi Protokol Kesehatan

Kalau tetangga kita welcome, atau mau menerima tamu, silahkan berkunjung dengan tetap mematuhi protokol kesehatan yang berlaku.

  • Pakailah masker saat bersilaturahmi. Cuci tangan dulu sebelum berkunjung ke kediaman mereka.
  • Jika tuan rumah menyarankan kita untuk mencuci tangan di tempat yang sudah mereka sediakan, patuhi dan hormati. Jangan marah.
  • Jika tuan rumah meminta untuk tidak bersalaman, hormati keinginan mereka. Jangan marah.
  • Jika tuan rumah memberi salam tempel kepada anak-anak yang ikut serta, silahkan diterima, dan bila memungkinkan tak perlu salaman.

Perlu kita ingat dengan sangat, pandemi Covid-19 ini nyata. Setiap hari kasus positif semakin bertambah. Lebih baik kita berhati-hati daripada menyesal di kemudian hari.

Perbanyaklah toleransi akan sikap setiap orang. Sekalipun ada beberapa yang ketat sekali sampai harus semprot sana sini.

Semoga di Hari Raya Idul Fitri 1441 H kali ini, kita bisa menjadi pribadi yang lebih manusiawi. Lebih mengerti dan menghargai perbedaan sikap semua orang. Seiring dengan lantunan takbir yang mengagungkan kebesaran Allah, semoga pandemi Covid-19 cepat berlalu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun