Himam Miladi
Himam Miladi Penulis

Penulis Konten | warungwisata.com | Email : himammiladi@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

RAMADAN Pilihan

Salah Itu Manusiawi, Memaafkan Itu Sifat Ilahi

13 Mei 2021   18:46 Diperbarui: 13 Mei 2021   18:46 2038
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Salah Itu Manusiawi, Memaafkan Itu Sifat Ilahi
Pintu maaf itu kecil, sempit, rendah, perlu membungkuk (merendahkan tubuh) untuk memasukinya (ilustrasi: freepik.com)

"Tidaklah Allah menambah kepada seorang hamba dengan sikap memaafkan melainkan dengan kemuliaan" (HR Muslim).

Memaafkan dan Berlapang dada, Syarat Memperoleh Ampunan Allah Swt

Setelah menempa diri dalam menghadapi segala cobaan hawa nafsu di bulan Ramadan, maka pada Idulfitri ini tibalah saatnya kita melengkapi syarat untuk mendapatkan anugerah ampunan dari Allah, yakni dengan wal-ya'fu dan wal-yashfakhu; memaafkan dan berlapang dada. Allah berfirman,

"...dan hendaklah mereka memaafkan dan berlapang dada. Apakah kamu tidak ingin Allah mengampunimu? Allah Maha Pengampun dan Maha Penyayang."" (QS An-Nur: 22).

Memaafkan adalah melupakan kesalahan orang lain dan menghapus bekas-bekas kesalahannya di hati. Setelah memaafkan kita diminta untuk berlapang dada, mampu menampung segala ketersinggungan serta dapat pula menutup lembaran lama dan membuka lembaran baru.

Mungkin ada satu dua titik yang sulit bersih pada lembaran yang salah, walaupun kesalahannya telah kita hapus.  Karenanya, bukalah lembaran baru, tutup lembaran lama, dan wujudkan sikap ihsan, derajat tertinggi dalam tingkat ketakwaan seorang muslim. Inilah hal-hal yang paling disukai Allah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun