Himam Miladi
Himam Miladi Penulis

Penulis Konten | warungwisata.com | Email : himammiladi@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

RAMADAN Pilihan

Etika dan Sunnah Ketika Sahur dan Berbuka Puasa

9 April 2022   07:00 Diperbarui: 9 April 2022   07:03 1271
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Etika dan Sunnah Ketika Sahur dan Berbuka Puasa
Tidak terlambat bagi kita untuk mengingat kembali beberapa etika dan sunnah ketika sahur dan berbuka puasa (dok.pri)

5) Ketika kita makan sahur, kita bangun di penghujung malam, yang merupakan waktu yang paling istimewa karena Allah menjawab doa-doa yang kita panjatkan saat ini. Jadi kita mendapat kesempatan untuk mengingat Allah, sholat dan berdoa pada bagian malam yang istimewa ini.

7) Keistimewaan sahur lainnya adalah kita bisa membiasakan diri shalat Subuh berjamaah di masjid, pada waktu yang tepat.

Sahur boleh dilakukan meski dengan makan makanan atau minuman sedikit, namun harus dipastikan sehat dan bergizi. Ingatlah untuk menambahkan beberapa kurma dalam menu Sahur kita.

Rasulullah (shallallahu 'alaihiwasallam)  bersabda: "Sahur yang paling baik bagi orang mukmin adalah kurma." (HR Abu Daud)

Waktu Makan Sahur

Waktu makan sahur adalah antara tengah malam sampai fajar (Subuh). Sekalipun begitu, Rasulullah (shallallahu 'alaihiwasallam)   mengajarkan kepada kita untuk mengakhirkan waktu sahur, yakni sedekat mungkin dengan waktu fajar.  

Zaid bin Tsabit (radhiaallahu 'anhu) meriwayatkan: 

"Kami makan sahur bersama Rasulullah (shallallahu 'alaihiwasallam)  dan kemudian kami bangun untuk shalat. Zaid bin Tsabit (radhiaallahu 'anhu) ditanya: 'Berapa lama waktu antara keduanya?' Beliau menjawab: 'Waktu yang diperlukan untuk membaca lima puluh ayat.'" (HR Bukhari dan Muslim)

Jika seseorang ragu-ragu apakah telah masuk waktu Subuh atau belum, maka ia boleh melanjutkan makan dan minumnya sampai ia yakin bahwa itu telah Subuh. Dia seharusnya tidak mendasarkan tindakannya pada keraguan atau kecurigaan karena Allah sudah membuat batasan yang jelas kapan waktunya memulai puasa (sahur) dan kapan mengakhirinya (iftaar). mengajarkan kepada kita untuk mengakhirkan waktu sahur, yakni sedekat mungkin dengan waktu fajar.

Etika dan Sunnah Berbuka Puasa

Iftar adalah makan pada waktu Maghrib untuk membatalkan puasa. Nabi kita (shallallahu 'alaihiwasallam)  biasa berbuka puasa dengan beberapa kurma segar atau kurma kering dan sedikit air.

Berikut beberapa etika berbuka puasa yang baik untuk diketahui dan diikuti:

1) Orang yang berpuasa memiliki kesempatan khusus untuk berdoa kepada Allah sesaat sebelum berbuka puasa. Nabi Muhammad (shallallahu 'alaihiwasallam) mengatakan kepada kita bahwa Allah selalu menjawab doa orang yang berpuasa. Banyak orang melewatkan kesempatan ini karena mereka sangat sibuk mempersiapkan buka puasa tanpa menyadari bahwa waktu berbuka adalah salah satu waktu dikabulkannya doa.

Dari Abdullah bin Amr (radhiaallahu 'anhu), bahwa Nabi (shallallahu 'alaihiwasallam)   bersabda: "Orang yang berpuasa, setelah berbuka, memiliki doa yang tidak tertolak." (HR Ibnu Majah)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun