Pringadi Abdi Surya
Pringadi Abdi Surya Penulis

Lahir di Palembang. Menulis puisi, cerpen, dan novel. Instagram @pringadisurya. Catatan pribadi http://catatanpringadi.com Instagramnya @pringadisurya dan Twitter @pringadi_as

Selanjutnya

Tutup

RAMADAN Pilihan

Dari Buya Arrazy ke Gus Baha, Mendengarkan Kajian Lewat Youtube

8 April 2022   22:22 Diperbarui: 9 April 2022   04:55 3562
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dari Buya Arrazy ke Gus Baha, Mendengarkan Kajian Lewat Youtube
pwmu.co

Sejak kecil keilmuan beliau sudah menonjol di berbagai bidang. Gaya beliau pun sangat sederhana dengan bahasa yang sangat merakyat.

Nah, algoritma tadi mempertemukan saya dengan opini beliau soal Syekh Siti Jenar yang cocok dengan pikiran saya. Sejak itu saya mulai cukup rutin mendengarkan beliau atau membaca tulisan-tulisan tentang beliau yang sering dibagikan di media sosial.

"Hidup tidak usah dibuat sulit, tidak usah ruwet. Asal tidak maksiat, bisa menjadi pribadi yang menyenangkan dan bermanfaat bagi banyak orang serta tidak mengusik hidup orang lain, itu sudah cukup."

Coba deh cari berbagai kutipan kalimat dari Gus Baha. Mak nyes rasanya.

Di sela-sela waktu luang, mendengarkan ceramah para ustad di Youtube seperti penyejuk hati. Pupuk bagi jiwa. Kalau ditanya ustad favorit banget, saya pribadi bingung juga. Sebab belajar agama itu rasanya tidak perlu baper. Kita harus mendudukkan segalanya dalam kerangka ilmiah.

Buya Arrazy ketika dituduh liberal bilang begini, "Yang liberal itu adalah yang beragama tanpa kaedah." Nah, salah satu kaedah ilmiah itu adalah menyebutkan referensi yang jelas ketika berpendapat. Harus sahih pendapatnya. Karena itu buat kita yang awam penting untuk memahami latar belakang pendidikan mereka dulu, lalu bersikap kritis atas pendapat-pendapat yang dikeluarkan. Sebab, berceramah juga bukan tanpa godaan. Hawa nafsu untuk menafsirkan sendiri jawaban pertanyaan jamaah itu berbahaya.

Sampai hari ini, bukan cuma mendengarkan mereka berdua, saya juga suka mendengarkan UAS, UAH, TGB, sampai Khalid Basalamah. Tidak perlu terlalu fanatik pada salah satu ustad. Jika kaedah keilmuannya benar kita ambil, dan ketika ada yang meragukan, kita cari referensi lain sebagai pembanding.

Wallahualam bishowab.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun