Membuka Pintu Dialog Menghargai Perbedaan Rakaat Shalat Tarawih anatara NU dan Muhammadiyah
Ada pula, Imam Syafi'i menerangkan"saya melihat orang-orang madinah mengerjakan 39 rakaat dan orang-orang mekkah mengerjakan 23 rakaat dan ini tidak ada masalah apapun (boleh-boleh saja).
Nah, kenapa perbedaan ini muncul? karena tidak ada satupun hadits yang shahih menyebutkan bahwa jumlah rakaat shalat tarawih,karena pada hakikat nya kita akan kembali lagi pada aliran masing-masing dimana mereka mempunyai dalil yang kuat sendirinya dan mereka punya keyakinan yang kuat tersendiri bahwa yang mereka kerjakan untuk mencapai keridhaan allah swt.
Begitupun dengan kata mata Najwa Sihab."Aku ada satu analogi yang kerap abi bagikan ke aku"
"Dimana alloh tidak akan bertanya,5 tambah 5 berapa, karena jawabannya sudah pasti satu yaitu 10".
Tapi, allah itu bertanya 10 itu berapa tambah berapa ya? 10 itu bisa 9 tambah 1, bisa 8 tambah 2, 3 tambah 7.
Dan konteks ini masuk kedalam mencapai ridha alloh dimana bahwa cara untuk meraih ridha alloh itu tidak haya cuman satu.
"Ada banyak untuk meraih rihda alloh, tidak harus lewat satu cara", begitupun dengan shalat tarawih ini.