hobi saya menulis dan juga terkadang saya berimajinasi lalu menulis hal-hal yang saya suka
Ramadhan dan Pelajaran Mahasiswa Mengatasi Kehilangan untuk Pertumbuhan Pribadi
Bulan Ramadan menandai periode spiritual yang penting bagi umat Islam di seluruh dunia. Bagi mahasiswa, Ramadan tidak hanya tentang menahan lapar dan haus selama siang hari, tetapi juga tentang refleksi diri, pertumbuhan spiritual, dan penyesuaian dengan perubahan rutinitas harian.
Saat beranjak menjadi mahasiswa, banyak hal yang mungkin hilang atau berubah saat Ramadan tiba. Misalnya
1. Bagi beberapa mahasiswa, kebebasan waktu mungkin menjadi terbatas karena mereka harus mengatur jadwal kuliah, tugas, dan ujian dengan menjaga ibadah puasa mereka. Selain itu, atmosfer Ramadan di lingkungan kampus mungkin berbeda dari di rumah, sehingga mereka harus menyesuaikan diri dengan rutinitas baru dan mencari lingkungan yang mendukung untuk beribadah.
2. Memasak sahur dan buka sendirian sangat terasa saat menjadi mahasiswa, perasaan kesepian dan rindu akan suasana dirumah membuat perasaan selalu merasakan kesedihan dan rasanya ingin sekali pulang.Tidak dapat merasakan enaknya masakan Ibu dirumah bersama keluarga. Namun, hal tersebut dapat membentuk pribadi yang mandiri.
3. Makanan khas Ramdhan dikampung halaman sulit dan bahkan tidak ditemukan ditempat yang ditinggali saat menjadi mahasiswa.
4. Iklim sosial, Lingkungan kampus atau tempat tinggal baru mungkin memiliki iklim sosial yang berbeda selama Ramadan, yang dapat mempengaruhi pengalaman spiritual dan sosial mahasiswa rantauan.
Namun demikian, Ramadan juga merupakan waktu yang dapat memberikan peluang bagi pertumbuhan pribadi bagi mahasiswa. Dengan mengatasi tantangan yang muncul selama bulan suci ini, mahasiswa dapat mengembangkan ketabahan, disiplin, dan rasa tanggung jawab yang dapat membantu mereka tidak hanya dalam kehidupan akademis, tetapi juga dalam kehidupan pribadi dan spiritual mereka.
Dalam perjalanan Ramadan mereka, mahasiswa belajar untuk mengelola waktu dengan lebih efektif, meningkatkan kesadaran diri terhadap spiritualitas mereka, dan memperkuat ikatan dengan komunitas Muslim di kampus mereka. Mereka juga belajar untuk menghargai nilai-nilai seperti kesabaran, pengorbanan, dan empati yang diajarkan oleh Ramadan.
Oleh karena itu, meskipun ada beberapa hal yang mungkin hilang atau berubah bagi mahasiswa saat Ramadan, namun ini juga merupakan waktu yang berharga bagi mereka untuk mengatasi tantangan, tumbuh secara pribadi, dan mengukuhkan ikatan dengan agama dan komunitas mereka. Dengan demikian, Ramadan bukan hanya tentang kehilangan, tetapi juga tentang pertumbuhan dan transformasi pribadi yang berharga bagi setiap mahasiswa.