Rafi Mohammad Alfadhl
Rafi Mohammad Alfadhl Mahasiswa

Mahasiswa Pendidikan Bahasa Arab UIN Sunan Gunung Djati Bandung Hobi berimajinasi, menulis dan berdiskusi.

Selanjutnya

Tutup

TRADISI Pilihan

Zakat Maal VS Zakat Mall

12 April 2023   06:13 Diperbarui: 12 April 2023   06:48 1074
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Zakat Maal VS Zakat Mall
Dirikanlah Shalat dan tunaikan Zakat dan rukulah bersama orang-orang yang rukuk

Di antara amalan yang istimewa di 10 hari terakhir Ramadhan adalah bersungguh-sungguh dalam shalat malam, memperlama shalat dengan memperpanjang berdiri, ruku’, dan sujud. Demikian pula memperbanyak bacaan Alquran dan membangunkan keluarga dan anak-anak untuk bergabung melaksanakan shalat malam. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

مَنْ قَامَ لَيْلَةَ الْقَدْرِ إِيمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ

“Barangsiapa yang berdiri (untuk mengerjakan shalat) pada lailatul qadr karena keimanan dan hal mengharap pahala, akan diampuni untuknya segala dosanya yang telah berlalu.” (HR. Al-Bukhari no. 1901)

Disini penulis hanya menuliskan 3 kutamaan dari keutamaan-keutamaan lainnya. Pertanyaannya Lebih baik mana antara menghidupkan Masjid dengan menghidupkan Mall pada bulan Ramadhan? Karena hidup harus moderat/balance/Tawasuth Sebenarnya ketika kita berbelanja itu merupakan hal baik, karena didalamnya terdapat peluang untuk bersedekah, banyak sekali kita berbelanja barang untuk sanak-saudara kita dan InsyaAllah akan dibalas dengan kebaikan yang berlipat, ketika berbelanja pun kita menghidupkan Roda Ekonomi karena didalamnya terdapat Demand and Suplly yang secara simpelnya banyak campur tangan tenaga-tenaga pekerja yang penuh harap mendapatkan "Bonus" dari pekerjaannya. Yang menjadi catatan ialah ingat waktu bahwa di 10 hari terakhir ramadhan juga sebagai Muslim yang Taat harus senantiasa mem-boost amalan-amalan kita seperti menunaikan Zakat ketika telah mencapai Nishabnya karena Ramadhan Sebentar lagi akan meninggalkan kita...

Sedih karena yang dicintai akan segera berpisah. Coba dibayangkan jika ramadhan ini seperti anak atau anggota keluarga kita yang akan berangkat pergi dan tidak ada kepastian untuk kembali. Bagaimana perasaan kita? Mungkin air mata kita yang akan melepaskan kepergian mereka.

Perasaan inilah yang seharusnya dimiliki oleh setiap muslim. Sedih karena bulan ramadhan yang akan berakhir ini akan berangkat meninggalkan orang yang mencintainya. Walaupun mungkin nanti akan kembali tetapi tidak ada jaminan kita akan bertemu kembali dengannya karena bisa jadi nyawa kita sudah diambil oleh Allah swt.

Bandung, 12 April 2023

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun