Tino Rahardian
Tino Rahardian Jurnalis

Masa muda aktif menggulingkan pemerintahan kapitalis-militeristik orde baru Soeharto. Bahagia sbg suami dgn tiga anak. Lulusan Terbaik Cumlaude Magister Adm. Publik Universitas Nasional. Secangkir kopi dan mendaki gunung. Fav quote: Jika takdir menghendakimu kalah, berikanlah dia perlawanan yang terbaik [William McFee].

Selanjutnya

Tutup

RAMADAN Artikel Utama

Kondisi Pasar Musi Baru di Waktu Malam, Terlihat Sepi Menjelang Lebaran 2025

26 Maret 2025   20:34 Diperbarui: 27 Maret 2025   14:09 607
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kondisi Pasar Musi Baru di Waktu Malam, Terlihat Sepi Menjelang Lebaran 2025
Suasana Pasar Musi Baru, Kota Depok, terlihat sepi pada pukul 19.10 WIB, Rabu (26/3/2025). (Foto: Dok. Pribadi)

Pada tanggal 26 Maret 2025, saya mengunjungi Pasar Musi Baru di Kota Depok, Jawa Barat, sekitar pukul 19.10 WIB. Saya menyusuri pasar menggunakan sepeda motor.

Dalam pengamatan saya, situasi pasar terlihat sepi dengan hanya beberapa pedagang yang membuka lapak.

Kompasianer dapat melihat videonya di link berikut:

https://www.instagram.com/reel/DHqbQw1hnQT/?igsh=M2U5NGt2YWxmaWc3

Atau di sini:

https://www.instagram.com/p/DHqbQw1hnQT/?igsh=M2U5NGt2YWxmaWc3

Sejarah Singkat Pasar Musi

Pasar Musi, yang terletak di Kota Depok, Jawa Barat, memiliki sejarah yang panjang dan kaya. Pasar ini didirikan pada tahun 1989 dan awalnya dikenal sebagai "Pasar Musi Lama."

Seiring berjalannya waktu, kondisi bangunan pasar semakin memburuk, sehingga pada tahun 2012, pasar tersebut dirobohkan dan dibangun kembali menjadi "Pasar Musi Baru," yang mulai beroperasi pada Mei 2014.

Proses revitalisasi ini dilakukan untuk memberikan fasilitas yang lebih baik bagi pedagang dan pengunjung.

Saat ini, Pasar Musi Baru memiliki luas lahan sekitar 9.517 m, dengan total tempat usaha sebanyak 524 unit, yang terdiri dari 266 unit kios dan 258 unit los.

Meskipun pasar ini telah mengalami transformasi, jumlah pedagang yang berjualan di pasar tetap menjadi perhatian. Saat ini, terdapat sekitar 497 pedagang yang aktif berjualan di Pasar Musi.

Sepi di Waktu Malam, Ramai Saat Subuh

Namun, hal ini kontras dengan kondisi yang biasanya ramai menjelang Lebaran, terutama pada waktu subuh nanti, ketika masyarakat berbondong-bondong berbelanja kebutuhan hari raya.

Fenomena sepinya pasar tradisional ini bukanlah hal baru.

Pasar Musi Baru, Kota Depok nampak masih sepi pengunjung, Rabu (26/3/220225) pukul 19.10 WIB. (Foto: Dok. Pribadi)
Pasar Musi Baru, Kota Depok nampak masih sepi pengunjung, Rabu (26/3/220225) pukul 19.10 WIB. (Foto: Dok. Pribadi)

Banyak pedagang di berbagai daerah melaporkan penurunan jumlah pengunjung, yang sebagian besar disebabkan oleh pergeseran perilaku konsumen yang lebih memilih belanja online.

Di media sosial, banyak pedagang mengeluhkan sepinya pengunjung dan berbagi video yang menunjukkan kondisi lapak mereka yang sepi.

Meskipun demikian, harga-harga sembako di pasar menjelang Lebaran tetap menjadi perhatian. Walau naik, harga tetap terkendali.

Berdasarkan data terbaru per 26 Maret 2025, berikut adalah beberapa harga komoditas sembako yang terpantau:

  • Bawang Merah: Rp46.700 per kg (naik Rp1.150)
  • Bawang Putih: Rp47.100 per kg (naik Rp600)
  • Beras Kualitas Bawah I: Rp14.350 per kg (naik Rp300)
  • Cabai Merah Besar: Rp62.650 per kg (naik Rp8.700)
  • Daging Ayam Ras: Rp36.900 per kg (naik Rp900)
  • Daging Sapi Kualitas I: Rp141.550 per kg (naik Rp2.000)
  • Minyak Goreng Curah: Rp19.050 per kg (naik Rp250).

Kenaikan harga ini menunjukkan tantangan yang dihadapi oleh konsumen saat mempersiapkan kebutuhan Lebaran, di mana mereka harus menghadapi harga yang semakin tinggi untuk bahan pokok.

Dengan kondisi pasar yang sepi dan harga sembako yang terus meningkat, harapan untuk kembali ramai menjelang Lebaran tampaknya menjadi tantangan tersendiri bagi pedagang dan masyarakat.

Diperlukan upaya untuk menarik kembali minat masyarakat berbelanja di pasar tradisional agar tetap hidup dan berfungsi sebagai pusat ekonomi lokal.*

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

Nunggu Bedug Makin Seru di Bukber Kompasianer

Selain buka puasa bersama, Kompasiana dan teman Tenteram ingin mengajak Kompasianer untuk saling berbagi perasaan dan sama-sama merefleksikan kembali makna hari raya.

Info selengkapnya: KetemudiRamadan2025

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun