Tawazun: Konsep Keseimbangan Menyeluruh dalam Bekerja, Rutinitas Harian dan Beribadah
Selain dua dimensi tersebut. Ibadah pada lingkungan sekitar dalam hal ini pada lingkungan alam yang ada di alam dunia ini pun juga penting untuk diperhatikan.
Ibadah yang berkaitan dengan hubungannya pada manusia atau dalam bahasa lain disebut kesalehan sosial juga penting diseimbangkan. Misalnya saja selain rutin beribadah di bulan Ramadhan ini, idealnya seorang mu'min juga mengeluarkan zakat fitrah juga zakat mal jika memenuhi nisob.
Zakat memiliki banyak fungsi, diantaranya meratakan rezeki. Dengan zakat fitrah, diantaranya dapat meringankan beban penerima. Mustahiq zakat setidaknya memiliki persediaan bahan pangan untuk menyambung hidup jelang Idul Fitri. Apabila zakat fitrah tersebut dikeluarkan dalam bentuk uang, tentu saja uang tersebut juga dapat dimanfaatkan untuk menyambung hidup bukan?
Begitu juga dengan zakat mal. Adanya zakat mal yang dikeluarkan oleh seseorang karena harta bendanya mencapai nisob tertentu, setelah di salurkan oleh panitia penerimaan zakat fitrah di masjid misalnya akan bermanfaat bagi penerimanya.
Zakat fitrah dan mal sendiri selain berfungsi untuk meringankan beban penerima zakat juga merupakan bentuk menciptakan keseimbangan.
Bagaimana dengan upaya untuk menjaga atau mencapai keseimbangan berkaitan dengan alam? Menjaga keseimbangan alam, tentu saja memiliki banyak bentuk, mulai dari tidak membuang sampah sembarangan, menanam pohon untuk regenerasi tumbuhan kedepannya, selain itu kita juga bisa ikut dalam kampanye pelestarian alam lewat donasi uang atau mengikutinya sebagai relawan organisasi atau LSM.
Puasa ternyata menyangkut berbagai aspek kehidupan. Sedari masalah pekerjaan, bagaimana mengerjakan aktivitas keseharian kita juga ibadah kita. Semua perlu dikerjakan dengan senang.