Tri Rahayu ( Mbak Lily)
Tri Rahayu ( Mbak Lily) Freelancer

Penulis lepas, konten creator

Selanjutnya

Tutup

RAMADAN Pilihan

Al-i'tiraf, Masjid Pathok Negoro dan Nostalgia tahun 1990

26 Maret 2024   12:02 Diperbarui: 26 Maret 2024   23:21 680
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Al-i'tiraf, Masjid Pathok Negoro dan Nostalgia tahun 1990
Masjid Pathok Negoro Ploso Kuning (Dokumen Pribadi)


     Kesibukan masyarakat di kota seakan menggerus kebiasaan itu, meskipun penulis yakin tidak di semua tempat. Masih banyak orang tetap melanggengkan kebiasaan shalat berjamaah Magrib mengajak anak-anaknya. Namun, perubahan waktu seakan menggerus hal itu. Adanya sinetron yang diputar di televisi di jam prime time 18.00-21.00  juga ponsel yang menyediakan beragam aplikasi game turut mempengaruhi minat anak  untuk berangkat ke masjid mengikuti shalat jamaah.


    AI'i'tiraf merupakan syair yang di ciptakan oleh Abu Nawas atau Al Hasan bin Abdul Awwal bin Sabah. Ia dilahirkan pada tahun 140 H ( 757 M), di desa Suuq al-Ahwaz di Kawasan Khurdisan, barat laut Bagdad. Ayah Abu Nawas berasal dari bangsa Arab sedangkan ibunya berasal dari Persia. Pendapat ini di kemukakan oleh Nizar, dalam bukunya Ijinkan kalbumu berbisik lagi the Wisdom of Abu Nawas, 2011. (Ulasan lebih lanjut bisa dibaca dalam jurnal yang ditulis oleh Siti Dea Ananda, e jurnal. ung.ac.id).


    Paparan selanjutnya dari  Siti Dea Ananda sebagaimana mengutip Zarawakki 2022 menuliskan bahwa salah satu karya popular Abu Nawas berjudul Al-i'tiraf. Sejumlah puisinya di tulis dalam buku Diwanu Abu Nuwas.


    Berikut teks asli dari Al-i'tiraf:


Wahai tuhanku! Aku bukanlah ahli surga Firdaus, sedang aku tak kuat di neraka.
Maka terimalah taubatku dan ampunilah segala dosaku, karena engkaulah pengampun dosa-dosa besar.
Dosaku seperti bilangan pasir, maka berilah aku taubat wahai pemilik keagungan.
Umurku berkurang setiap hari, sedang dosaku bertambah, bagaimana aku bisa menanggungnya.
Wahai, Tuhanku! Hamba Mu yang durhaka telah datang kepada Mu, dengan mengakui segala dosa, dan telah memohon kepada Mu.
Maka jika engkau mengampuni Engkaulah pemilik ampunan, akan tetapi jika Engkau menolak, kepada siapa lagi aku mengharap selain kepada Engkau.

     Sepanjang pengetahuan dan pengalaman penulis. Syair yang diperdengarkan dalam pujian sebelum shalat menggunakan lafadz Arab. Sementara itu teks dalam bentuk bahasa Indonesia yang sering diremake biasanya diputar jelang pengajian. Berikut teks dalam bentuk bahasa Arab. 

 

Sumber: Coretan tanpa titik. wordpress.com
Sumber: Coretan tanpa titik. wordpress.com

     Jika di resapi secara mendalam, syair asli tersebut maknanya tak beda jauh dengan syair yang telah di populerkan oleh Hadad Alwi. Al-i'tiraf merupakan sebuah pengakuan dosa  yang tentunya melalui sebuah proses atau lebih tepatnya muhasabah diri.


     Syair tersebut meski bukan sholawat namun meresapinya membuat hati dan pikiran kita tersadar bahwasannya umur dan hidup manusia sungguh tak lama sementara setiap waktunya kita tetap melakukan dosa.


    Lagu membawa kenangan tersendiri bagi kita, karenanya di dalamnya berkaitan dengan waktu dan masa di mana kita hidup. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun