Tri Rahayu ( Mbak Lily)
Tri Rahayu ( Mbak Lily) Freelancer

Penulis lepas, konten creator

Selanjutnya

Tutup

RAMADAN Pilihan

Mengatasi Halitosis (Bau Mulut): Pilih Perawatan Modern Atau Alami?

28 Maret 2024   15:10 Diperbarui: 28 Maret 2024   16:58 515
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Mengatasi Halitosis (Bau Mulut): Pilih Perawatan Modern Atau Alami?
Sumber: Honestdoc

     Baik perawatan dengan cara modern atau menggunakan bahan rempah dan herbal alami, keduanya memiliki kelebihan dan kekurangan. Semua bisa disesuaikan dengan kondisi kesehatan dan finansial kita. 

 
     Memang idealnya kita juga rutin merawat kesehatan gigi juga mulut kita. Faktanya kita lebih sering ke dokter gigi karena alasan sakit gigi, gigi berlubang atau gigi hampir tanggal namun belum kunjung tanggal juga. Kita belum sampai pada perawatan demi alasan kesehatan.

     Jika gigi kita berlubang, atau sulit tanggal, atau harus memasang behel demi kerapian gigi. Mungkin kita tak ragu merogoh kocek karena menahan rasa sakit sangatlah tidak nyaman. Dikalangan bawah atau menengah umumnya kita akan lebih sering menggunakan treatment umum dari menggosok gigi menggunakan pasta gigi yang mengandung mint, pasta gigi ekstrak daun sirih, mengkonsumsi air putih hingga mengkonsumsi infush water yang berisi buah dan herbal untuk mengurangi aroma tak sedap dari mulut.


      Menjaga atau merawat kesehatan gigi, memerlukan biaya yang tidak sedikit andai kita pergi ke dokter spesialis gigi. Apalagi jika konsultasi atau perawatan gigi tersebut tidak menerima biaya perawatan melalui BPJS.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun