Rahman Kamal
Rahman Kamal Jurnalis

Menulis, bercerita, dan berbagi kekuatan. Pecinta bola yang kadang romantis dan menulis berbagai topik ringan sehari-hari. #COYG

Selanjutnya

Tutup

RAMADAN Pilihan

Godaan Promo Ramadan, Momen Belanja Baik atau Tidak?

21 Maret 2024   20:51 Diperbarui: 21 Maret 2024   20:53 499
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Godaan Promo Ramadan, Momen Belanja Baik atau Tidak?
Ilustrasi Ramadan sale.(Via: Vecteezy)

Memasuki bulan suci Ramadan, banyak brand yang menawarkan promo dan diskon untuk menyemarakkan momentum tahunan ummat Islam itu. Berbagai promo dan potongan harga dengan embel-embel Ramadan Sale tentu sangat menggoda batin untuk memboyong barang-barang yang ditawarkan. Tidak luput pula saya pribadi.

Kondisi itu dikuatkan oleh hasil survei YouGov tentang belanja keperluan makanan dan minuman pada Ramadhan tahun ini yang diperkirakan akan meningkat sebesar 48 persen dari Ramadhan tahun lalu.

Naiknya alokasi anggaran konsumsi tersebut mengindikasikan sejumlah hal. Pertama, daya beli masyarakat meningkat sehingga mengalokasikan dana lebih besar untuk dibelanjakan.

Kedua, kebutuhannya memang meningkat seiring dengan membaiknya kondisi perekonomian sehingga perlu konsumsi lebih banyak karena jumlah keluarga yang berkumpul juga bertambah.

Ketiga, kenaikan harga barang kebutuhan sehingga mendorong alokasi belanja juga turut meningkat meski jumlah yang dibeli relatif sama.

Nah, kembali membahas soal potongan harga, diskon, atau promo Ramadan, ternyata ada sebuah mekanisme menarik dibaliknya. Mekanisme itu disebut sebagai anchor effect. Apasih anchor effect? Bagaimana aplikasinya? Yuk bahas bareng-bareng, cekidot!

Anchor Effect Dibalik Promo Ramadan

Efek jangkar (anchor effect) adalah sebuah fenomena psikologis di mana individu cenderung mengkamulkan atau terpengaruh oleh informasi awal (atau "jangkar") yang mereka terima saat membuat keputusan, bahkan jika informasi tersebut tidak relevan atau tidak rasional dalam konteks keputusan tersebut. Dalam konteks promosi dan diskon, efek jangkar dapat berdampak signifikan pada perilaku konsumen.

Contoh aplikasi efek jangkar dalam kasus promo Ramadan Sale adalah sebagai berikut:

  • 1. Harga Asli (Anchor Price): Toko menampilkan harga asli sebuah produk sebelum diskon sebagai "jangkar" untuk menarik perhatian konsumen. Misalnya, sebuah baju ditampilkan dengan harga awal Rp. 500.000, kemudian diiklankan dengan diskon besar untuk promo Ramadan Sale, sehingga harga setelah diskon adalah Rp. 300.000. Meskipun harga asli mungkin tidak pernah dijual pada harga tersebut, konsumen tetap terpengaruh oleh angka tersebut dan merasa mendapatkan penawaran yang sangat menguntungkan.
  • 2. Paket Penawaran: Toko menawarkan paket-paket penawaran yang mencantumkan beberapa produk dengan harga total yang lebih rendah daripada jika dibeli satu per satu. Misalnya, dalam promo Ramadan Sale, toko makanan menawarkan paket berisi beberapa jenis makanan dengan harga diskon yang lebih rendah daripada jika konsumen membeli makanan tersebut secara terpisah. Konsumen kemungkinan besar akan terdorong untuk membeli paket tersebut karena harga keseluruhan terlihat lebih murah, meskipun sebenarnya mereka mungkin tidak membutuhkan semua item dalam paket tersebut.
  • 3. Diskon Besar: Penawaran diskon besar pada produk tertentu dalam promo Ramadan Sale dapat menjadi "jangkar" bagi konsumen, membuat mereka berpikir bahwa mereka sedang menghemat uang meskipun sebenarnya mereka mungkin tetap membayar lebih banyak daripada jika mereka membeli produk serupa dengan harga normal di tempat lain.

Efek jangkar ini dapat digunakan oleh pengecer untuk mempengaruhi perilaku pembelian konsumen dan meningkatkan penjualan selama periode promosi, seperti promo Ramadan Sale, dengan menyajikan informasi yang mempengaruhi persepsi nilai dan keuntungan dari penawaran diskon tersebut.

Tips Menahan Godaan Promo Ramadan dan Berbelanja Sesuai Kebutuhan

Menghadapi godaan promosi dari produk atau merek tertentu, sebagai konsumen, ada beberapa strategi yang bisa kamu terapkan untuk tetap membuat keputusan pembelian yang bijak:

1. Buat Rencana Belanja

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun