Menulis, bercerita, dan berbagi kekuatan. Pecinta bola yang kadang romantis dan menulis berbagai topik ringan sehari-hari. #COYG
Godaan Promo Ramadan, Momen Belanja Baik atau Tidak?
Memasuki bulan suci Ramadan, banyak brand yang menawarkan promo dan diskon untuk menyemarakkan momentum tahunan ummat Islam itu. Berbagai promo dan potongan harga dengan embel-embel Ramadan Sale tentu sangat menggoda batin untuk memboyong barang-barang yang ditawarkan. Tidak luput pula saya pribadi.
Kondisi itu dikuatkan oleh hasil survei YouGov tentang belanja keperluan makanan dan minuman pada Ramadhan tahun ini yang diperkirakan akan meningkat sebesar 48 persen dari Ramadhan tahun lalu.
Naiknya alokasi anggaran konsumsi tersebut mengindikasikan sejumlah hal. Pertama, daya beli masyarakat meningkat sehingga mengalokasikan dana lebih besar untuk dibelanjakan.
Kedua, kebutuhannya memang meningkat seiring dengan membaiknya kondisi perekonomian sehingga perlu konsumsi lebih banyak karena jumlah keluarga yang berkumpul juga bertambah.
Ketiga, kenaikan harga barang kebutuhan sehingga mendorong alokasi belanja juga turut meningkat meski jumlah yang dibeli relatif sama.
Nah, kembali membahas soal potongan harga, diskon, atau promo Ramadan, ternyata ada sebuah mekanisme menarik dibaliknya. Mekanisme itu disebut sebagai anchor effect. Apasih anchor effect? Bagaimana aplikasinya? Yuk bahas bareng-bareng, cekidot!
Anchor Effect Dibalik Promo Ramadan
Efek jangkar (anchor effect) adalah sebuah fenomena psikologis di mana individu cenderung mengkamulkan atau terpengaruh oleh informasi awal (atau "jangkar") yang mereka terima saat membuat keputusan, bahkan jika informasi tersebut tidak relevan atau tidak rasional dalam konteks keputusan tersebut. Dalam konteks promosi dan diskon, efek jangkar dapat berdampak signifikan pada perilaku konsumen.
Contoh aplikasi efek jangkar dalam kasus promo Ramadan Sale adalah sebagai berikut:
- 1. Harga Asli (Anchor Price): Toko menampilkan harga asli sebuah produk sebelum diskon sebagai "jangkar" untuk menarik perhatian konsumen. Misalnya, sebuah baju ditampilkan dengan harga awal Rp. 500.000, kemudian diiklankan dengan diskon besar untuk promo Ramadan Sale, sehingga harga setelah diskon adalah Rp. 300.000. Meskipun harga asli mungkin tidak pernah dijual pada harga tersebut, konsumen tetap terpengaruh oleh angka tersebut dan merasa mendapatkan penawaran yang sangat menguntungkan.
- 2. Paket Penawaran: Toko menawarkan paket-paket penawaran yang mencantumkan beberapa produk dengan harga total yang lebih rendah daripada jika dibeli satu per satu. Misalnya, dalam promo Ramadan Sale, toko makanan menawarkan paket berisi beberapa jenis makanan dengan harga diskon yang lebih rendah daripada jika konsumen membeli makanan tersebut secara terpisah. Konsumen kemungkinan besar akan terdorong untuk membeli paket tersebut karena harga keseluruhan terlihat lebih murah, meskipun sebenarnya mereka mungkin tidak membutuhkan semua item dalam paket tersebut.
- 3. Diskon Besar: Penawaran diskon besar pada produk tertentu dalam promo Ramadan Sale dapat menjadi "jangkar" bagi konsumen, membuat mereka berpikir bahwa mereka sedang menghemat uang meskipun sebenarnya mereka mungkin tetap membayar lebih banyak daripada jika mereka membeli produk serupa dengan harga normal di tempat lain.
Efek jangkar ini dapat digunakan oleh pengecer untuk mempengaruhi perilaku pembelian konsumen dan meningkatkan penjualan selama periode promosi, seperti promo Ramadan Sale, dengan menyajikan informasi yang mempengaruhi persepsi nilai dan keuntungan dari penawaran diskon tersebut.
Tips Menahan Godaan Promo Ramadan dan Berbelanja Sesuai Kebutuhan
Menghadapi godaan promosi dari produk atau merek tertentu, sebagai konsumen, ada beberapa strategi yang bisa kamu terapkan untuk tetap membuat keputusan pembelian yang bijak: