Rahmita AdindaRizky
Rahmita AdindaRizky Mahasiswa

Mahasiswa Jurnalistik Fikom Unpad 2022 yang memiliki minat di bidang media dan sangat tertarik dengan update berita terkini

Selanjutnya

Tutup

RAMADAN

Semakin Bertambah Usia Semakin Berkurang Uang Lebaran, Benarkah?

16 April 2024   22:41 Diperbarui: 16 April 2024   22:42 571
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Semakin Bertambah Usia Semakin Berkurang Uang Lebaran, Benarkah?
Momen berbagi uang lebaran sebuah keluarga/dokpri

Berbeda dengan Aisyah, Iffa (14) sang kakak menjelaskan bahwa benar keluarganya memang selalu ada tradisi uang lebaran. Uang yang ia dan adiknya dapatkan selalu berbeda dari tahun ke tahun. Iffa menjelaskan tradisi keluarganya adalah memberikan uang lebaran ketika ingin pamitan untuk pulang. 

"Aku setuju sih kalo semakin tua semakin dikit, soalnya tahun lalu aku dapet hampir 700 ribu tapi tahun ini aku dapet cuma 500 ribu aja hehe, terus tahun lalunya aku dapat lebih banyak dari 700 ribu." Ujarnya. 

Daniar (22) juga merasakan hal yang sama dengan Iffa, ia mempertanyakan mengapa semakin tua malah semakin sedikit uang yang didapat. Padahal menurutnya dengan usia yang semakin bertambah maka semakin banyak juga kebutuhan yang diperlukan. Ia juga menambahkan bahwa semakin dewasa maka tiap momen lebaran tiba akan menjadi sebuah tanggung jawab baru untuk memberikan saudara atau kerabatnya uang lebaran. 

Keluarganya sendiri memiliki tradisi yang unik setiap hari raya dalam hal pembagian uang THR. Ia menyebut meskipun nominalnya selalu berkurang seiring bertambahnya usia, ia tetap bisa merasakan kehangatan di dalamnya. Justru momen ini yang selalu dinanti ketika lebaran tiba. 

"Setiap lebaran kita biasanya kumpul di rumah nenek, saling maaf-maafan, makan bareng, ngobrol-ngobrol sambil nunggu semuanya datang. Terus kalo udah lengkap biasanya ada satu orang yang mulai teriak nyebut nama salah satu diantara kami, lalu akhirnya semua orang mendatangi orang tersebut sambil berebutan untuk antri. 

Setelah itu secara bergantian kami diberikan amplop deh, itu dilakukan berulang sampai semuanya ngebagiin uang lebaran. Itu seru banget, yang bikin seru tuh momen kita saling teriak nama satu sama lain terus berujung desak-desakan dan antri." Tukas Daniar. 

Melalui berbagai cerita tentang tradisi dari setiap keluarga menciptakan kebersamaan, muncul kesimpulan bahwa uang hanya dijadikan sebagai objek dan sarana untuk mengantarkan mereka kepada kebersamaan. Meskipun dirasakan berbeda oleh setiap  kalangan, tetapi kebersamaan yang tercipta  dari bagi-bagi THR ini bisa menghadirkan suasana suka cita dari hari raya. Momen yang hadir setahun sekali ini akan membuat mereka-mereka yang merayakan akan rindu. 

Uang lebaran atau uang THR sebenarnya memiliki makna lain, bukan tentang seberapa banyak yang kamu dapat di usia sekarang tapi tentang bagaimana setiap saudara dan kerabat memaknai momen yang tercipta, bagaimana setiap saudara dan kerabat melihat satu sama lain dalam berkehidupan. Meskipun banyak disalah artikan, uang lebaran akan tetap menjadi ciri khas umat islam di hari raya. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun