Raja Lubis
Raja Lubis Freelancer

Pecinta Musik dan Film Indonesia yang bercita-cita menjadi jurnalis dan entertainer namun malah tersesat di dunia informatika dan kini malah bekerja di perbankan. Ngeblog di rajalubis.com / rajasinema.com

Selanjutnya

Tutup

RAMADAN Pilihan

Bukber Sama Teman Lama, Yes or No?

14 Maret 2024   11:00 Diperbarui: 14 Maret 2024   11:07 645
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bukber Sama Teman Lama, Yes or No?
Ilustrasi pertemanan/doc. pribadi, created by canva

Beberapa kali bukber bersama Enrichment rasanya selalu menyenangkan. Masing-masing sudah cukup dewasa untuk tahu esensi bukber adalah silaturahim dan saling mengetahui kabar masing-masing.

Soalnya, di zaman now, esensi bukber bisa saja mengalami pergeseran. Dari silaturahim menjadi ajang pamer kesuksesan diri. 

Saya sepenuhnya sadar, perubahan esensi ini boleh jadi tidak hadir dengan sengaja. Kebanyakan bermula dari momen canggung, sehingga pilihan untuk memulai obrolan adalah dengan bercerita tentang diri sendiri.

Makanya, dalam bukber perlu beberapa orang yang inisiatif menyusun dan mengatur acara serta memastikan acara berjalan sesuai dengan kesepakatan. Atau kalau perlu dilakukan berbarengan dengan aktivitas lainnya yang bersifat sosial.

Semisal yang pernah dilakukan Enrichment, acara bukber dilakukan di salah satu panti asuhan. Tujuannya bukan hanya mengikat tali silaturahim di antara anggota Enrichment, tapi juga memupuk sifat berbagi dengan sesama. Yang waktu kegiatan tersebut dilaksanakan, sebagian besar dari kami sudah bekerja.

Tentu untuk kegiatan bukber seperti ini, saya berupaya untuk hadir. 

Kriteria teman lama lainnya adalah yang sifatnya perseorangan tapi masih sering komunikasi walau jarang bertemu. Di antara kita pasti masih memiliki teman lama yang sampai sekarang masih berkomunikasi walau hanya di dunia maya.

Alhamdulillah, saya juga masih punya teman yang seperti itu. Walau sudah sibuk dengan urusan hidup masing-masing, tapi komunikasi masih bisa berjalan. Sehingga ketika bersepakat untuk bukber, nggak ada momen canggung. Lebih ke melampiaskan rasa rindu, bercanda tawa, atau apapun itu selayaknya kebersamaan di masa lalu.

Kesimpulannya, tidak ada yang salah dengan bukber karena saya percaya silaturahim akan mendatangkan rezeki. Tapi selektif dalam memilih bukber juga perlu karena masing-masing punya prioritas dan kehidupannya sendiri.

Justru yang penting ditekankan adalah soal bagaimana menjaga komunikasi sebelum dan setelah bukber dengan teman lama, sehingga bukber bukan hanya menjadi ajang yang lewat begitu saja.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun