Cerita Lebaran Tahun Ini: "Tong Uih Heula Nya" Alias Jangan Mudik Dulu
Yang terakhir adalah tidak adanya biaya mudik sehingga dapat saya alokasikan untuk hal lain yang bermanfaat misalnya bersedekah. Bahkan biaya mudik ini dapat saya tambahkan pula untuk uang lebaran keponakan saya. Saya yakin mereka pasti akan senang menerimanya.
Sebagai manusia yang mempunyai akal sehat, seharusnya anjuran tidak mudik tahun ini dapat kita lakukan dengan penuh kesadaran. Bukan hanya jargon. Kita sadar bahwa dengan menahan keinginan mudik berarti telah menyelamatkan kehidupan kita sendiri dan juga kehidupan orang yang kita sayangi.
Dengan menahan keinginan mudik tahun ini, kita berharap pandemi bisa diatasi dan tradisi mudik bisa kembali pada lebaran tahun depan. Kehilangan kesempatan mudik tahun ini dapat mengajarkan kita tentang begitu besarnya makna untuk tetap menjaga silaturahmi yang kadang kala sering kita abaikan.
Jika memang tidak bisa mudik pada lebaran tahun ini, bukankah masih ada kesempatan mudik di luar waktu lebaran? Tentu saja pada saat pandemi corona berakhir.
Makna lebaran Idul Fitri bukan terletak pada kita pergi mudik atau tidak. Namun niat kita untuk kembali menjadi insan suci pada tanggal 1 Syawal dengan saling memaafkan antar sesama. Jadi cerita mudik tahun ini adalah "Tong uih heula nya." (5)
Catatan Kaki :
(1) Tahun ini bisa pulang tidak ya ?
(2) Apa-apaan kamu. Jangan merasa sombong. Tunggu saja sampai corona hilang. Sesudah itu baru kamu pulang ke sini.
(3) Ikhlas ridho tidak pulang kesana? Tidak apa-apa?
(4) Tidak apa-apa. Yang penting kita semua sehat. Kita kan masih bisa menelpon untuk saling meminta maaf. Tidak harus pulang ke sini.
(5) Jangan pulang kampung dulu.
-RSW/DPK/21052020-