Rasyid Putra
Rasyid Putra Mahasiswa

Economics student

Selanjutnya

Tutup

RAMADAN Pilihan

Mencari Destinasi Wisata atau Kuliner Halal di Jepang? Yuk Kenali Muslim Friendly Tourism yang Ada di Jepang!

19 Maret 2024   15:34 Diperbarui: 19 Maret 2024   15:39 986
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Mencari Destinasi Wisata atau Kuliner Halal di Jepang? Yuk Kenali Muslim Friendly Tourism yang Ada di Jepang!
Sumber: muslimguide.jnto.go.jp

Islam di Jepang

Pada tahun 2019, ACA (Agency for Cultural Affairs) menunjukkan masyarakat yang beragama mencapai 183 juta jiwa dengan 88,9 juta beragama Shinto (48,6 persen), 84,8 juta beragama Buddha (46,3 persen), 1,9 juta bergama kristen (1 persen), dan 7,4 juta lainnya adalah yang beragama selain itu. Kategori lainnya itu di antaranya ada Islam, Hindu, Yahudi, dll. Ini mengindikasikan bahwa agama islam adalah agama yang menjadi minoritas di Jepang.

Seorang professor dari Waseda University, Hirofumi Tanada pernah mengestimasi bahwa pada tahun 2019 populasi muslim di Jepang berjumlah 230.000 jiwa yang mayoritas adalah imigran yang berasal dari Indonesia, India, Pakistan, dan Bangladesh.

Konsep Muslim Friendly Tourism

Dalam ajaran Islam, kita diperintahkan untuk mengonsumsi produk-produk yang halal dan thoyib sebagaimana ada di surah Al Maidah ayat 88 yang berbunyi: 

Dan makanlah makanan yang halal lagi baik (thoyib) dari apa yang Allah telah rezekikan kepadamu, dan bertakwalah kepada Allah yang kamu beriman kepadanya.

Inilah konsep dasar dari apa itu Muslim Friendly Tourism. Yaitu ketika kita bepergian, dari sekian banyak opsi, kita sebagai seorang muslim hendaknya memiliki preferensi untuk memilih sesuatu yang halal dan juga thoyib, salah satunya seperti makanan, akomodasi, lalu ketersediaan fasilitas ibadah.

Sejarah dan Perkembangan Muslim Friendly Tourism di Jepang

Muslim di Jepang ialah minoritas, menurut data yang penulis kutip dari Waseda.jp, mayoritas muslim di Jepang tinggal di tiga metropolitan utama, yaitu (Tokyo, Nagoya, dan Kansai). Angka pariwisata di Jepang meningkat dari tahun ke tahun, menurut JNTO (Japan National Tourism Organization) salah satu segmen yang mengalami pertumbuhan ialah muslim friendly tourism. Alasan yang menjadi pendorong muslim friendly tourism ialah semakin banyak restoran, masjid, tur, yang ramah muslim dan juga terakreditasi halal.

Fasilitas dan Layanan

Dalam berkunjung ke Jepang, wisatawan bisa menemukan tempat makan yang muslim friendly salah satunya dengan memanfaatkan ulasan di berbagai macam platform, di antaranya adalah

Selain tempat makan, di wilayah yang memiliki populasi muslim yang cukup banyak atau destinasi wisata yang populer, kamu bisa melihat papan informasi yang bisa membantu dalam menemukan lokasi sholat. Contohnya di kota seperti Tokyo, Osaka, dan Kyoto, yang memiliki konsentrasi penduduk atau wisatawan muslim, kamu bisa menemukannya di pusat perbelanjaan, airport, atau hotel yang melayani pengunjung internasional.

Destinasi Wisata

Dilasir dari muslimguide.jnto.go.jp. Beberapa prefektur di Jepang membuat terobosan untuk menjadi muslim friendly untuk memenuhi kebutuhan wisatawan muslim, di antaranya:

1. Prefektur Shizouka

Sumber: Olga Kashubin (iStock)
Sumber: Olga Kashubin (iStock)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun