R. Syrn
R. Syrn Lainnya

tentang hidup, aku, kamu dan semesta

Selanjutnya

Tutup

RAMADAN Pilihan

Menjauh, Hal Sederhana yang Seringkali Sulit Dilakukan

8 April 2023   09:06 Diperbarui: 8 April 2023   09:13 874
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Menjauh, Hal Sederhana yang Seringkali Sulit Dilakukan
dokpri.

Sebenarnya hanya dua hal sederhana dari inti ajaran Islam, yaitu mengerjakan apa yang diperintah-Nya dan menjauhi apapun yang dilarang-Nya.  Satu kata untuk mendefinisikan kedua hal tersebut, yaitu takwa yang merupakan kata serapan dari kata taqwa.

Sejak manusia pertama diciptakan pun, telah ada perintah untuk takwa atau taat akan perintah-Nya,  satu hal yang paling sederhana dan  justru paling sulit untuk dilakukan adalah justru menjauhi larangan-Nya.  Sampai-sampai nabi Adam harus dikeluarkan dari surga karena tak mampu mentaati perintah untuk menjauhi khuldi.

Menjauhi hal-hal yang dilarang nyatanya memang terdengar simpel namun seringkali dianggap remeh, diabaikan dan justru sengaja dilanggar.  Manusia cenderung kesulitan menjauhi hal terlarang dan tak baik, dibanding mengerjakan hal-hal baik yang diperintahkan.

Ini sebenarnya intisari dari ceramah yang didengerkan beberapa waktu yang lalu, dua kali mendengar hal yang sama membuat ingin menjadikan sebuah tulisan singkat sebagai pengingat.  Soalnya manusia memang seringkali lupa, sengaja lupa dan bandel akan pilihannya sendiri.

Memilihi sebuah keyakinan dalam hidup, artinya siap menjalani segala aturan yang telah digariskan.  Apalagi yang menggariskannya adalah Dzat pencipta semesta alam.

Hal yang terkadang jika dipikirkan dengan jernih, adalah sedikit membingungkan.  Betapa begitu mudah mengerjakan segala perintah-Nya, segala macam ibadah dan berbuat baik, begitu enteng dilakukan.  Akan tetapi saat ada larangan yang tak boleh dilakukan, justru tetap saja dilakukan, alih-alih menjauhinya.

Iblis memang sebagai perantara untuk menggoda manusia untuk melakukan hal-hal yang dilarang agama, tapi sebenarnya manusia itu sendirilah yang punya hak prerogatif untuk tetap bandel melakukan atau berusaha menjauhi hal-hal yang dilarang.

Bulan puasa seharusnya adalah menjadi semacam pelajaran sekaligus ujian untuk mengaplikasikan sekaligus manifestasi dari takwa, menjalani perintah sekaligus menjauhi larangan-Nya, menahan hawa napsu walaupun di hari dan bulan-bulan lain sebenarnya halal saja untuk dilakukan.

Pelajaran dan ujian dilakukan setiap tahun, tapi tak pernah tahu seberapa banyak manusia yang bisa mengikuti pelajaran dengan baik, dan lulus dari ujian yang diberikan, sehingga benar-benar bisa merayakan kemenangan di ujung ramadhan.

Semoga saja ramadhan kali ini, pelajaran yang diberikan selama satu bulan bisa disimak dengan lebih baik lagi, bisa kembali memfungsikan panca indera sesuai dengan peruntukkannya, untuk mendengar, berucap, melihat dan merasakan hal-hal yang baik saja, dan menjauhkannya dari hal-hal tak baik yang mungkin dianggap hal yang biasa di waktu-waktu sebelumnya.

Semoga begitu, selamat meneruskan belajar dan semoga bisa menjalani ujian di bulan ini dengan lebih baik lagi. Amin.

Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun