Rendhi Fatrisna Yuniar
Rendhi Fatrisna Yuniar Dosen

Rendhi Fatrisna Yuniar sebagai dosen UIN Maulana Malik Ibrahim Malang, Dosen Politeknik Pembangunan dan Pertanian, Dosen STMIK PPKIA PRADNYA PARAMITA

Selanjutnya

Tutup

RAMADAN

Hikmah Puasa Ramadhan dalam Penguat Moderasi Beragama

2 April 2024   19:15 Diperbarui: 2 April 2024   19:16 462
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Hikmah Puasa Ramadhan dalam Penguat Moderasi Beragama
Sumber: Dokumen Pribadi Rendhi Fatrisna Yuniar

Dalam suasana menyambut bulan suci Ramadhan, masyarakat Muslim di seluruh dunia memasuki periode puasa yang penuh berkah. Namun, Ramadhan tidak hanya tentang menahan diri dari makan dan minum selama siang hari; ia juga merupakan waktu yang tepat untuk merenungkan nilai-nilai kebajikan dan meningkatkan toleransi antar sesama.

Puasa Ramadhan tidak hanya melatih kesabaran dan keteguhan, tetapi juga menjadi penguat bagi moderasi beragama. Dalam kesempatan kali ini, UIN Maulana Malik Ibrahim Malang mengadakan kegiatan best practice peningkatan mutu moderasi beragama bagi dosen. Dalam sebuah era di mana ekstremisme sering kali mencuat, praktik puasa memberikan kesempatan bagi umat Muslim untuk mengekspresikan ajaran Islam yang damai dan moderat.

Selama bulan Ramadhan, umat Muslim di seluruh dunia berbagi kebersamaan dalam menunaikan ibadah, termasuk berbuka puasa bersama di masjid atau rumah-rumah. Hal ini tidak hanya memperkuat hubungan sosial, tetapi juga membuka ruang untuk dialog antar komunitas, yang pada gilirannya memperkuat toleransi dan pengertian antar umat beragama.

Puasa Ramadhan juga mengajarkan pentingnya empati dan kepedulian terhadap sesama, khususnya kepada yang kurang beruntung. Melalui berbagai inisiatif amal dan sosial, umat Muslim memperkuat solidaritas dan membantu meringankan beban bagi mereka yang membutuhkan.

Dengan begitu, Puasa Ramadhan bukan hanya merupakan kewajiban ibadah bagi umat Muslim, tetapi juga menjadi pilar dalam memperkuat moderasi beragama, mendorong perdamaian, toleransi, dan keberagaman dalam masyarakat yang semakin kompleks dan terhubung secara global.

Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun