Rendy Artha Luvian
Rendy Artha Luvian Penulis

Menulis adalah membangun Peradaban

Selanjutnya

Tutup

RAMADAN Pilihan

40 Hari Dajjal

20 Maret 2024   11:53 Diperbarui: 20 Maret 2024   11:53 347
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
40 Hari Dajjal
Ilustrasi: freepik.com

Ambisi Dajjal untuk menjadi Messiah di tanah yang dijanjikan tidak berhenti sampai di situ, dia lalu melanjutkan misinya di waktu sehari seperti sebulan.

Sehari Seperti Sebulan

Dimulainya era industrialisai menjadi cikal bakal dimulainya perbudakan jenis baru. Teknologi kini berubah semakin canggih, layaknya sihir, mengubah berbagai kebudayaan yang ada di berbagai belahan dunia. Setelah masa-masa ini, peperangan yang melibatkan hampir seluruh Negara terkuat di dunia terjadi. Perang Dunia pertama yang sudah berlangsung selama 3 tahun mengarahkan kemenangan kepada 'the Central Powers' namun kemudian satu kuda hitam ikut masuk ke dalam perang dan mengubah semuanya, kuda hitam ini bernama Amerika.

Sejak saat itu 'Negara Super Power' beralih ke Amerika Serikat. Dijatuhkannya bom atom pertama kali di Hiroshima dan Nagasaki menegaskan hal ini. Dajjal telah berpindah di hari-hari keduanya, yakni sehari seperti sebulan. Ekonomi berbasiskan riba sudah berpindah dari Poundsterling ke Dollar, menipu dunia dengan lembaran-lembaran yang sebenarnya tak jauh beda dengan tisu toilet, hanya dipercaya sebagai alat tukar bersama saja. Emas dan perak justru malah ditinggalkan karena tak akan bisa menyokong sistem riba yang memaksa terjadinya penggelembungan jumlah mata uang. 

Berbagai hal ajaib, yang seperti sihir, kini beralih ke dunia nyata. Tidak hanya tayangan televisi dan radio, pun pula pikiran manusia yang menjadi objek mainan akhir zaman. Manusia lalu bermain Tuhan seenaknya sendiri. Sekulerisme berada pada puncaknya, tidak ada satu inci pun Negara di dunia ini yang pemerintahannya berdasarkan agama. Hollywood yang berarti kayu suci atau tongkat sihir, hasil paling menakjubkan dari transformasi senjata 'sihir' rahasia para Ksatria Templar, menjadi senjata paling mematikan yang efektif mempengaruhi moral semua bangsa dan merubah budaya yang ada dunia ini.

Kedigdayaan yang bertahan selama sehari seperti seminggu. Di masa-masa ini bayi yang bernama Zionis Israel didirikan, diberi makan, dan dibesarkan. 'Mama' Britania Raya dan 'Papa' Amerika dengan teramat sukses menjadi alat yang ampuh, yang dipergunakan oleh aktor rahasia yang mengubah peradaban barat, yakni Dajjal, untuk menjalankan misinya menjadi Sang Mesiah Palsu. Kini Israel siap menggantikan kedua 'Papa' dan 'Mama'-nya menjadi 'Negara Super Power' serta mengembalikan kejayaan seperti di kala Nabi Daud alaihissalam dan Sulaiman alaihissalam berkuasa, yang sayangnya tidak akan terjadi sebelum Nabi Isa alaihissalam, Sang Mesiah Asli benar-benar turun ke dunia.  

 

Sehari Seperti Seminggu

Israel kini jumawa, merasa tidak ada lagi yang bisa menghentikan langkahnya. Dajjal, Sang Mesiah yang ditunggu-tunggu sejak Nabi Daniel menceritakan visinya tentang manusia yang akan mengembalikan kejayaan seperti di masa lalu, yang diperkuat oleh mimpi Imran (kakek Nabi Isa alaihissalam), sudah menginjakkan jejaknya dengan kaki yang belum tampak di tanah yang dijanjikan.

Kebiadaban manusia-manusia yang dahulu sebagiannya dikutuk menjadi kera dan babi itu kini semakin luar biasa. Rakyat Palestina mengalami apa yang dinamakan dengan genosida. Tentara-tentara Israel bukannya mengarahkan serangannya kepada Hamas, tapi justru mengarahkan laras-laras panjang, bom, serta seluruh amunisinya kepada anak-anak dan perempuan tidak berdaya.

Kalahnya Amerika dalam perang terakhir, di Afganistan, ternyata tidak menghentikan sokongan dukungannya kepada 'Sang Anak' tercinta. Untungnya masih ada Rusia yang menginginkan Ukraina untuk kembali masuk ke wilayah kekuasaannya, kalau tidak tentu Amerika dan NATO tidak dipusingkan dengan pembagian kekuatan untuk membantu memenangkan keduanya. Yang jelas Yaman sudah merasakan dampak langsung dari roket-roket yang mereka luncurkan di laut merah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun