Rendy Artha Luvian
Rendy Artha Luvian Penulis

Menulis adalah membangun Peradaban

Selanjutnya

Tutup

RAMADAN Pilihan

Membentuk dan Memperbaiki Karakter Melalui Ramadhan Lifestyle

21 Maret 2024   09:11 Diperbarui: 21 Maret 2024   09:16 307
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Membentuk dan Memperbaiki Karakter Melalui Ramadhan Lifestyle
Ilustrasi: freepik.com

   

Mengikuti Arus, Memperbaiki Bersama

Coba pikirkan, bagaimana kalau kalian berpuasa di hari-hari biasa, di tengah-tengah kesibukan beraneka macam orang yang ada di pasar, di kantor, maupun di sekolah? Tidak semuanya melaksanakan apa yang kita lakukan, kebanyakan dari mereka tidak berpuasa, tidak rutin membaca Al-Quran, dan tidak menjaga sholat berjamaahnya. 

Nah, di Bulan Ramadhan, seluruh kegiatan mengarah sesuai panduan yang jelas. Sebagian besar dari kita melaksanakan ibadah yang nyaris seragam, hanya berbeda dalam melaksanakan ibadah-ibadah yang menyertai puasa saja. Hal yang tentu menambah mudah usaha-usaha kita membentuk karakter anak-anak kita dan memperbaiki gaya hidup kita yang selama ini tidak sehat atau merusak diri sendiri. Bersyukurlah bagi kita yang tinggal di negeri mayoritas muslim, meskipun melihat media sosial dan berbagai tayangan di internet juga bisa meningkatkan rasa kebersamaan itu. 

Cukup hanya dengan mengikuti arus maka kita bisa memperbaiki gaya hidup secara bersama-sama. Bagi mereka yang mengerti tentang pendidikan dan bagaimana cara mendidik yang baik, tidak ada yang lebih menyenangkan dibandingkan hidup di Bulan Ramadhan. Pendidikan yang diberikan langsung oleh Allah SWT dan diajarkan oleh Rasulullah SAW menjadi sarana tersendiri yang bisa menghasilkan generasi muslim yang ideal. 

Coba saja lihat bagaimana anak-anak setelah Bulan Ramadhan, pasti lebih disiplin dalam melaksanakan Sholat Subuh tepat waktu karena mereka dibiasakan untuk makan sahur yang waktunya berdekatan dengan pelaksanaan Sholat. Berubahnya kembali gaya hidup mereka bisa jadi dikarenakan karena gaya hidup para orang tua sendiri yang kembali ke awal sehingga anak-anak menjadi ikut-ikutan tidak disiplin. Padahal setelah itu tinggal menjaga saja sebenarnya kan? Membangunkan mereka di saat-saat sebelum adzan Subuh berkumandang supaya mereka bisa sholat tepat pada waktunya. Justru karena orang tuanya yang menunda untuk bangun di pagi hari, anak-anak menjadi ikut-ikutan.

Semua tentu bergantung kepada niat kita masing-masing. Jika niat untuk membentuk dan memperbaiki karakter sudah tertanam kuat dalam diri tentu perubahan itu bisa lebih mudah kita lihat selepas puasa dan juga pastilah bertahan lama. Oleh karena itu niatkanlah untuk menjaga perubahan-perubahan itu sampai di luar Ramadhan, selain menambah kesholehan diri juga memberikan kebaikan yang banyak kepada lingkungan sekitar. 

Gaya hidup Ramadhan atau Ramadahn lifestyle menjadi sebuah pendidikan dan pembiasaan yang melahirkan sebuah gaya hidup muslim ideal. Gaya hidup ini diharapkan untuk dapat dipertahankan di luar Ramadhan sehingga bisa membentuk karakter muslim yang sebaik-baiknya. Ramadhan lifestyle, ideal muslim everyday's life, gaya hidup mulia yang bisa merubah dunia sekitar kita.       

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun