TRADISI Pilihan

Detik-detik Menjelang Bulan Ramadhan

31 Maret 2022   23:55 Diperbarui: 1 April 2022   00:37 551
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Detik-detik Menjelang Bulan Ramadhan
Tradisi. Sumber ilustrasi: UNSPLASH

Selain tradisi-tradisi tersebut ada lagi satu tradisi yaitu weweh. Umumnya weweh biasanya dilaksanakan ketika sudah memasuki bulan ramadhan, tetapi ada juga masyarakat di daerahku yang melaksanakan weweh pada saat menyambut bulan ramadhan. Weweh yaitu memberikan bahan makanan pokok ataupun bahan makanan pokok yang sudah di masak kepada para kerabat yang lebih tua. Untuk bahan makanan pokok yang diberikan biasanya berupa beras, gula, minyak  goreng, ataupun telur.

Sedangakan jika memberikan bahan makanan pokok yang sudah di masak biasanya berupa nasi serantang beserta dengan lauknya, biasa identik dengan lauk ikan bandeng yang diolah dengan kuah santan atau diolah menjadi semur bandeng. Selain memberikan makanan-makanan tersebut biasanya juga ada yang disertai dengan jajanaan kemasan ataupun minuman kemasan seperti Fanta, sprite, dll. Ada juga yang biasanya weweh dengan bentuk parsel jajanan hari raya.

Biasanya saat kita mengantarkan weweh ada satu atau dua kerabat yang memberikan imbalan berupa sabun atau yang lainnya, tetapi menurut orang tua, kita tidak boleh menerima imbalan tersebut karena kita tidak boleh mengharap imbalan atas apa yang sudah kita beri dan kita harus bersyukur.

Dengan weweh ini kita dapat mempererat tali persaudaraan antar keluarga baik jauh maupun dekat, weweh juga merupakan sedekah kepada sesama saudara. Weweh sendiri ada aturannya, jadi jika seandainya nenek kita merupakan saudara yang paling tua diantara yang lain maka nenek kita tidak perluh melaksanakan weweh, melainkan nenek kita yang diberi weweh oleh saudar-saudaranya yang lebih muda. Jadi intinya weweh itu yang muda memberi yang tua.

Dengan adanya tradisi-tradisi budaya luhur di setiap daerah yang berbeda-beda yang masih berjalan, maka kita sebagai penerus generasi muda janganlah tinggalkan tradisi-tradisi tersebut. Tetap jalankan tradisi-tradisi tersebut asalkan tidak mengandung unsur kejelekan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun