Reyne Raea
Reyne Raea Penulis

Panggil saya Rey, mom blogger di reyneraea.com

Selanjutnya

Tutup

RAMADAN Pilihan

Arti Syukur dari Tantangan Ramadan Seorang Single Fighter Mom

11 Maret 2024   16:25 Diperbarui: 13 Maret 2024   23:17 801
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Arti Syukur dari Tantangan Ramadan Seorang Single Fighter Mom
Ilustrasi ramadan bercerita | dokpri

Alhamdulillah masih diberi kesempatan bertemu dengan ramadan 2024, masih bisa berkesempatan memperkecil dosa-dosa yang terkumpul selama hidup, baik sengaja maupun tidak, insya Allah.

Bulan penuh rahmat ini, selalu ditunggu oleh semua umat muslim, tanpa mengenal usia, status dan kedudukan. Termasuk saya, seorang ibu yang juga menjadi single fighter mom pejuang LDM.

Meski bahagia menyambutnya, tapi tetap ada sebuah rasa sedih dan was-was di hati. Memikirkan beberapa hal tentang ramadan. Salah satunya dalam menjalani tantangan dalam kondisi saya. 

Tantangan Ramadan Single Fighter Mom

Sebagai seorang ibu yang terpaksa bertanggung jawab akan segalanya sendirian, mengurus anak, mengurus rumah, tetap mengerjakan beberapa hal untuk mendatangkan penghasilan juga. Tentunya rutinitas tersebut sedikit menjadi tantangan di bulan ini.

Bagaimana tidak, di bulan biasa saja, di mana tidak ada beberapa tambahan rutinitas beribadah yang lebih. Saya sudah sangat kewalahan menghadapinya.

Apalagi sekarang?

Membayangkan beberapa deadline pekerjaan menanti, sementara ada sebuah jadwal baru yang tidak boleh telat sedikitpun buat dilakukan. Bangun untuk menyiapkan sahur, membangunkan anak-anak dengan penuh kesabaran agar ketika bangun mood anak tetap baik, sehingga bisa menyantap makanan sahurnya dengan benar dan bahagia.

Sementara, kita semua tahu kan, membangunkan anak-anak di waktu sedang pulas-pulasnya itu, masya Allah banget ya. Sama sekali sulit dilakukan jika harus multitasking menyiapkan makanan di dapur.

Ujung-ujungnya, teriakan membahana ala mama singa bisa jadi terdengar. Tapi, ini kan bulan ramadan, seharusnya ada peningkatan dalam hal kesabaran.

Ketika buka puasa pun, saya harus benar-benar disiplin dalam menggunakan waktu, karena setelah magrib anak-anak harus buka puasa secepatnya, untuk bisa ke masjid guna shalat tarawih.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun