Mengatur Aktifitas Setelah Sahur Anak agar Kuat Berpuasa
Karenanya, wajib buat saya mengatur jadwal anak secara ketat, khususnya menentukan kegiatan apa yang bisa anak lakukan setelah selesai sahur.
Biasanya, ketika hari sekolah, saya akan membangunkan anak-anak dengan waktu yang berbeda. Khusus si sulung yang sudah duduk di bangku SMP, bangun 30 menit sebelum imsak, karena dia masih bisa makan dengan cepat.
Kecuali ada permintaan untuk dibangunkan guna keperluan shalat malam, makan biasanya dia bangun minimal 1 jam atau 45 menit sebelum waktu imsak.
Untuk si bungsu, karena masih TK, dan masih sulit untuk bisa langsung sahur ketika bangun, maka saya bangunkan setidaknya sejam sebelum imsak, agar dia bisa melakukan beberapa hal sampai kantuknya hilang dan mau makan sahur.
Setelah sahur, menunggu waktu imsak dan subuh dengan beberapa kegiatan melihat kondisi. Jika anak-anak sangat ngantuk, maka terpaksa saya bolehkan nonton TV, jika tidak, cukup baca buku.
Setelah Subuh, keduanya segera saya suruh tidur lagi. Alasannya, agar mereka tidak ngantuk ketika sedang belajar di sekolah.
Saya akan membangunkan mereka, 30 menit sebelum jadwal berangkat sekolah, jadi anak-anak bisa segera mandi dan berangkat sekolah tanpa telat.
Sepulang sekolah, keduanya akan segera saya minta tidur siang selepas shalat dhuhur, dan ketika ashar wajib dibangunkan agar waktu tidurnya jangan kebanyakan yang berakibat mereka sulit bisa tidur cepat di malam hari.
Untuk sore harinya, anak-anak ngabuburit dengan menyiapkan perlengkapan sekolah keesokan harinya, termasuk mengerjakan PR jika ada. Ini penting, karena di malam hari mereka nyaris tidak punya waktu untuk melakukan hal itu.
Karena setelah magrib, anak-anak harus segera makan lalu ke masjid untuk shalat Isha dan tarawih. Sepulang tarawih, biasanya jam sudah menunjukan pukul 8 atau 8.30 malam. Biasanya saya kasih waktu sebentar untuk ngemil, lalu akhirnya bersiap untuk tidur.
Jika ditulis, jadwal anak-anak rasanya mudah ya, tapi percayalah dalam pelaksanaannya tidak semudah itu.