riap windhu
riap windhu Sales

Menulis untuk kebaikan

Selanjutnya

Tutup

RAMADAN Pilihan

Bahan Pokok Aman Tersedia, Strategi Belanja Lebih Murah Tetap Perlu

29 April 2020   20:19 Diperbarui: 29 April 2020   20:12 483
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bahan Pokok Aman Tersedia, Strategi Belanja Lebih Murah Tetap Perlu
Ayam potong salah satu bahan pangan yang dicari saat ramadan (dok.rwindhu)

Perempuan penjual daging ayam potong itu menunjuk ke arah beberapa ekor ayam yang masih tersedia. Besarnya nyaris serupa. Seekor ayam dijual tanpa bagian  dalamannya, seperti hati, rempela, jantung, kepala, dan ceker ayam. 

 "Mau dipotong berapa?" tanyanya saat saya masih memperhatikan seekor ayam mana yang akan dipilih. Agak bingung. Ah, sudahlah yang mana saja. Paling kurang lebih sedikit saja, pikirku. Soalnya, harga dijual per satu ekor ayam dan bukan per kilogram seperti yang biasa saya beli. Tanpa ditimbang.                  

"Ini besarnya hampir sama kok. Yang jual sudah bingung ngasih harga," katanya lagi. Tangannya langsung bergerak cepat mengambil seekor ayam saat saya bilang ayam dipotong jadi dua belas saja. Sebentar saja, ayam sudah terpotong dan dimasukkan dalam kantong. Mudah-mudahan memang ayam terbesar  yang saya pilih, hehehe. Tak mau rugi.

Biasanya, harga ayam dijual sekitar Rp.35.000 hingga Rp.37.000 per kilogram. Namun saat saya beli harga dijual per ekor Rp. 45.000 di pasar slipi, yang memang dekat lokasi rumah.

Lantaran memang sering belaja di pasar tradisional itu, saya tidak banyak menawar. Berdasarkan berita yang saya baca, harga ayam potong memang sedang turun di beberapa daerah. Bisa jadi itu memberi pengaruh pada penjualan di Jakarta. 

Sebelum beranjak, saya menambahkan sepuluh buah hati dan rempela ayam yang dijual Rp. 2500 per buahnya. Total belanjaan Rp.65.000.Tinggal belanja kelengkapan memasak lainnya.

Menjelang pukul 11.00, pasar terlihat masih banyak yang datang untuk berbelanja.  Baik pembeli dan penjual menggunakan masker. Mampir ke penjual sayuran untuk membeli kentang dan bumbu dapur. Jeruk nipis 3 buah Rp.5000.

Untuk keperluan santan, saya pilih yang instan saja karena bisa disimpan. "Sepuluh ribu," jawab penjualnya saat saya tanya. Untunglah, saya pindah membeli dan dapat Rp.9000 saja. Lumayan Rp.1000 buat tambahan beli yang lain.  

Masyarakat membeli di pasar slipi awal ramadan 2020 (dok.rwindhu)
Masyarakat membeli di pasar slipi awal ramadan 2020 (dok.rwindhu)

 Cari Harga Bahan  Pokok yang Lebih Murah

Saya terbiasa berbelanja di beberapa tempat selain pasar tradisional dekat rumah. Terutama jika ingin membeli daging, ayam, ikan yang segar serta sayuran dalam jumlah yang lumayan banyak. Orang rumah lebih suka pada kebaruan rasa daging yang masih segar. Beda rasa kalau membelinya di supermarket, menurut orang rumah. 

Kalau hanya membeli sedikit saja, ada tukang sayur gerobak yang mangkal dekat perumahan. Belanja di tukang sayur bisa membeli hanya Rp.5000 saja untuk sedikit bawang. Asal cukup untuk bahan yang dimasak. Namun untuk membeli bahan pokok yang bersifat kering, seperti tepung terigu, mie, minyak goreng, dan gula saya lebih suka di supermarket.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun