Pada Ruang Virtual, Kita Berjumpa, Menyapa, dan Tertawa
Menyapa dan Tertawa Tanpa Berjumpa
Melalui perkembangan teknologi, tak jadi soal siapa berada dimana. Tak masalah teman yang satu berada di Jakarta Selatan, sedangkan teman yang satunya ada di Jakarta Utara, sedangkan saya berada di Jakarta Barat.
Itu baru sesama teman yang tinggal di Jakarta. Tinggal di beberapa daerah yang berbeda pun tak jadi soal karena bisa dilakukan. Entah yang satunya ada di Jambi atau yang satunya lagi ada di Jakarta. Zaman sekarang, meski dikurung oleh pembatasan sosial berskala besar (PSBB), tanpa bertemu fisik pun dapat bertemu. Tak terbatas ruang dan waktu asalkan ada koneksi internet yang stabil dan kuota yang mencukupi.
Bertatap muka secara virtual menjadi pengobat rindu tidak bisa bertemu muka langsung. Tak jadi soal, toh dari tampilan wajah yang terlihat dan senda gurau yang bisa dilakukan melalui layar smartphone atau layar laptop, tetap bisa memancing tawa. Bisa saling menyapa dan bikin bahagia sebagai pelepas rindu.
Silahturahmi dengan rekan seprofesi tak akan putus karena tetap bia berinteraksi online. Ruang virtual menjadi kebutuhan. Saya bersama teman selain membicarakan pekerjaan, masih bisa melakukan aktivitas-aktivitas lainnya seperti jalan-jalan virtual, ikut konser online, buka puasa bersama online, ataupun ikut kelas-kelas online yang semakin banyak tumbuh dan digelar pada masa Covid-19 ini.
***
Meskipun beragam aplikasi meeting bisa mempertemukan melalui layar tanpa harus kehadiran fisik langsung, tetap saja saya berharap masa pandemi covid-19 berlalu. Memang, di sisi lain membuat saya merasa lebih maju dan tahu banyak hal tanpa harus harus kemana-mana. Silahturahmi pun bisa tetap jalan asal ada internet lancar.
Namun, saya rindu sapaan dan tawa dengan bertemu di lokasi. Berkumpul dan berbincang-bincang untuk kerja bareng atau sekedar menghabiskan secangkir kopi. Saya ingin interaksi sosial di dunia nyata.
Untuk saat ini, cukuplah saya menyapa teman secara online, berbincang, bercanda dan kemudian tertawa. Walau kadang dalam suatu pertemuan yang cukup lama, tiba-tiba saya merasa ngantuk. "Hai, kamu suaranya mana? Gambarnya mana? Hidupkan dong biar kelihatan." Teriak teman di seberang sana dari aplikasi zoom yang sedang digunakan. Buru-buru saya nyalakan.