Richardus Beda Toulwala
Richardus Beda Toulwala Penulis

Menulis dari Kegelisahan

Selanjutnya

Tutup

RAMADAN Pilihan

Jalan Tengah Pro-Kontra Belanja Kado Ramadan

13 Mei 2020   07:48 Diperbarui: 13 Mei 2020   07:50 208
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Jalan Tengah Pro-Kontra Belanja Kado Ramadan
Kompas.com

Protokol kesehatan memungkinkan kedua jenis belanja tersebut dapat digunakan, sekaligus memutus rantai penyebaran covid-19. Hemat penulis, tak ada alternatif lain yang lebih menjanjikan dari pada tawaran protokol kesehatan oleh pemerintah.

Sebaik apa pun protokol kesehatan itu dirancang namun minus loyalitas dari masyarakat maka yang terjadi adalah awetnya pandemi covid-19. Oleh karena itu jalan tengah untuk mendamaikan pro-kontra belanja online dan offline adalah melengkapi keduanya dengan panduan protokol kesehatan.

Sudah terbukti di negeri ini bahwa protokol kesehatan mampu memutuskan mata rantai penyebaran covid-19. Protokol kesehatan juga mampu mengatasi keterpurukan ekonomi masyarakat pedesaan. Pasar lokal dan swalayan tak harus ditutup karena bila ditutup maka ekonomi stagnan adalah konsekwensi logis darinya. Pasar-pasar tetap dibuka sambil mewajibkan penggunaan pedoman protokol kesehatan.

Protokol kesehatan jangan dianggap sebagai sebuah beban. Hanya kita sendiri yang mampu menjaga diri kita dari keterjangkitan virus. Sebagai misal, banyak orang mengabaikan penggunaan masker dengan alasan petugas keamanan atau pemerintah tidak menyumbangkannya.

Contoh di atas adalah cerminan tipisnya rasionalitas kita dalam menyikapi gempuran pandemi. Serangan virus tidak hanya ditujukan kepada orang yang menggunakan masker dari sumbangan para petugas atau pemerintah. Oleh karena itu proteksilah diri anda dengan rasionalitas secukupnya karena keselamatan anda berada di tangan anda, bukan di tangan pemerintah.

Pada konteks ini, urgensi protokol kesehatan tak dapat dibantah. Keselamatan ketika belanja kado Ramadan tidak diukur dari belanja online maupun offline melainkan loyalitas kita dalam mempedomani protokol kesehatan.

Runutan tulisan ini berakhir pada sebuah rekomendasi sederhana bahwa protokol kesehatan adalah syarat utama dalam melakukan belanja online maupun offline. Dengan demikian pendamaian terhadap pro-kontra belanja online dan offline tercapai. Keduanya dapat dilakukan dengan aman bila memperhatikan protokol kesehatan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun