Richardus Beda Toulwala
Richardus Beda Toulwala Penulis

Menulis dari Kegelisahan

Selanjutnya

Tutup

RAMADAN

Indahnya Lebaran Ketika Masih Muslim

24 Mei 2020   21:43 Diperbarui: 24 Mei 2020   21:44 306
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Indahnya Lebaran Ketika Masih Muslim
Kompas.com

Waktu itu, sejak kecil saya ditinggal pergi oleh orang tua. Hidup dalam keluarga dan lingkungan Islam yang penuh dengan kasih sayang membuat saya tumbuh menjadi dewasa dan kuat. Meskipun bocah dan belum mengerti tentang banyak hal namun saya sungguh merasakan kasih sayang umat Muslim di sekitarku pada waktu itu.

Para tetangga datang ke rumah nenekku dan menyalami kami. Di antara mereka bahkan memeluk dan menangisi saya. Saya malah tertawa. Namun ketika dewasa baru saya sadari bahwa tangisan mereka kala itu merupakan bentuk empati terhadap saya yang sudah lama ditinggalkan orang tua karena harus mencari sesuap nasi di tanah Sabah.

Itulah Lebaran yang paling berkesan ketika saya masih menjadi seorang Muslim. Atas dasar itu pula hingga detik ini, kecintaan terhadap semua orang yang berbeda agama khususnya Muslim adalah sama. Muslim adalah iman saudaraku dan saudaraku Muslim adalah saudaraku.  Selamat Hari Raya Idul Fitri.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun