Menunda Belanja "Offline" Maupun "Online"
Usai menikah, jika tidak mudik, biasanya kado Lebaran akan saya kirimkan lewat paket untuk orang tua di rumah. Namun, tahun ini pun saya skip terlebih dahulu karena saya sendiri memiliki dua anak balita yang rentan dengan virus. Tak ada yang menjamin, saya tidak akan tertular virus saat mengirim paket. Terlebih untuk keluar rumah pun susah karena banyak akses ditutup.
Selain untuk saya sendiri, tak ada yang bisa menjamin keamanan ibu dan keluarga di rumah. Bisa saja paket yang diantarkan membawa virus. Bukan berlebihan tapi sebaiknya waspada. Saya sudah menghubungi ibu dan bersama kami bijak menyikapi keadaan tidak menyenangkan ini. Saya pun menganjurkan agar ibu di Klaten juga tetap #dirumahsaja sebab desa sebelah rumah ada yang terkonfirmasi terpapar Covid-19 dari kluster Gowa.
Namun, jika pada akhirnya saya memutuskan berbelanja online tentu harus menerapkan protokol kesehatan minimal. Begitu tiba, paket harus disemprot dengan hand sanitizer. Saya pun harus segera mencuci tangan pakai sabun dan air mengalir begitu menerima paket. Hal tersebut juga yang akan saya sarankan kepada keluarga.
Pemerintah sendiri sudah menganjurkan Lebaran virtual. Sebaiknya, tahun ini kita berfokus untuk memerangi virus ini dengan cara sederhana yang kita bisa. Mungkin dengan kesederhanaan kita bakal lebih bersyukur dan lebih memaknai Ramadhan dan momentum kembali ke fitrah itu sendiri agar tidak selalu hanya mengejar duniawi.
Tidak hanya mudik namun Kado Lebaran tahun ini pun sepertinya harus ditunda terlebih dahulu.