Rini Wulandari
Rini Wulandari Guru

Guru SMAN 5 Banda Aceh http://gurusiswadankita.blogspot.com/ penulis buku kolaborasi 100 tahun Cut Nyak Dhien, Bunga Rampai Bencana Tsunami, Dari Serambi Mekkah Ke Serambi Kopi (3), Guru Hebat Prestasi Siswa Meningkat

Selanjutnya

Tutup

RAMADAN Pilihan

Menjadi Muslim Produktif dengan Ramadhan, Apa Bisa?

12 Maret 2024   23:20 Diperbarui: 12 Maret 2024   23:53 618
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Menjadi Muslim Produktif dengan Ramadhan, Apa Bisa?
Ilustrasi seorang muslimah berinteraksi dan bekerja sumber gambar pergiumroh.com

Bahkan sebagai guru, ada kalanya ita dihadapkan dengan tatangan yang butuh adaptasi dan transisi, seperti saat program PMM dijalankan. 

Ada banyak guru merasa kapasitasnya tak cukup dan ekspektasinya membuat sebagian guru merasa tak percaya diri. Ditambah merasa dengan tambahan kesibukan, pasti tidak akan bisa maksimal meraih target.

Ramadhan dan Target Produktifitas

Nilai-nilai produktifitas yang harus kita gali dari Ramadhan yang kita yakini, mestinya sebagaimana ditegaskan Faris, haruslah menjadi alat, bukan sebagai tujuan itu sendiri.

Produktifitasnya harus diyakini bisa menyediakan tujuan dan seperangkat nilai bagi kita. Dan bisa memelihara keseimbangan antara tubuh, pikiran dan jiwa.

Bayangkan jika berpuasa juga dimaksudkan untuk memahami kesulitan orang lain, sehingga bisa memicu semangat kita untuk berjuang dan terus berusaha. Begitu juga ketika kita bersedekah di bulan Ramadhan, juga dijadikan motivasi agar kita selalu bergiat mengumpulkan rezeki, agar semakin banyak orang yang bisa kita bantu.

Produktifitas dikendalikan oleh tujuan--ibadah dan pahala dan orientasi sosial yang bermanfaat bagi sesama. Produktifitas juga didorong oleh nilai--tanpa perangkat pedoman atau aturan atau nilai-nilai etis bisa menjerumuskan kita pada pemahaman yang salah dan perilaku yang salah.

Dan produktifitas juga harus dibimbing oleh hati--bayangkan jika sebagai manusia modern kita berprinsip--bahwa jika kita bisa menyentuhnya, merasakannya, mencium baunya, melihatnya, mendengarnya, maka semuanya itu tidak ada.

Padahal jiwa adalah apa yang menjadikan kita manusia, tanpa itu kita tak memiliki nilai apapun. Produktifitas tidak hanya fokus pada tubuh tapi juga jiwa.

Menurut Steven R Covey dalam seven habits of highly effective people, "mulailah dari yang terakhir dalam pikiran kita". Ketika kita meyakini Ramadhan sebagai sebuah amalan baik yang berkaitan dengan pahala dan kebaikan akhirat, maka produktifitas kita selama Ramadhan harus bisa meng-optimalkan balasan baik dalam hubungan kita dengan Tuhan.

Yuk, jadikan bulan Ramadhan Kareen menjadi momentum terbaik menjadi target kita meningkatkan produktifitas.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun